IKLAN SPESIAL
Hari Rabu tanggal 19 Maret 2008 saya membaca iklan di Republika yang cukup menyentuh yang isinya kurang lebih
Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, karenanya cahaya Islam sampai kepada kita, Suri Tauladan Hidup seorang Muslim,
dengan kasih sayang yang tiada bertepi…..
Saya langsung ingat kisah Rasulullah SAW menjelang wafat karena kasih sayang beliau Saw kepada kita ummatnya, beliau terus menyeru kita…” Ummati ..Ummati.. Ummati..”
Melalui iklan yang tak biasa itu, saya langsung merasa diingatkan, tentunya ada etika umum ketika saya dilimpahi kasih sayang oleh seseorang, saya wajib membalasnya minimal dengan berucap TERIMA KASIH. Apalagi ini tersangkut dengan aqidah saya sebagai seorang muslim … terkait aplikasi syahadah saya sebagai muslim. Lantas saya menggugat diri saya sendiri sudahkah saya selalu beritiba Rasul (selalu mempedomaninya) dalam beraktifitas ? yang mudah-mudah saja misalnya seperti selalu bermuka cerah pada setiap bertemu dengan orang lain…Weeks jujur aja kayaknya agak sulit selalu bermuka cerah misalnya ketika di angkot yang walopun secara gitu loh….jasad saya sangat berdekatan malah berhimpitan dengan orang lain, seringnya saya malah buang muka (untung gak ilang mukanya)……itu satu. Kemudian yang mudah lainnya menyapa dengan salam … kayaknya gak juga, soalnya menyangkut mood c (memang saya agak moody) …tuh kan yang mudah saja tidak saya lakukan dengan istimroriyah (kontinyu/selalu/senantiasa) apalagi menyangkut lain-lainnya…….. ASTAGFIRULLAH…. Bimbinglah hambaMu yang sering mendzolimi diri sendiri ini, untuk dapat beritiba Rasul Mu.
Otak saya memproses lagi tentang ahlaqul karimah yang Rasulullah SAW lakukan sebagai tolok ukur perilaku dalam hidup ini…. antara lain :
· Rasulullah SAW bicara efektif dan efisien, bicara sesuai dengan kefahaman lawan bicara, tidak memaksa, dan memudahkan.
· Rasulullah SAW mendahulukan keluaraga dalam kesukaran dan membelakangkan mereka dalam keberuntungan .
· Halusnya perasaan kemanusiaan dan keluhuran budi Rasulullah SAW diperlihatkan ketika menghadapi WAsyi yang membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib ra yang sangat beliau SAW cintai
· Pemurah dan santun sesuai dengan yang Allah firmankan “ Innaka la’alaa khuluqin adhim” sungguh engkau (ya Muhammad) memiliki akhlaq yang agung. Kepemaafan, kepenyantunan, kelapangan dada dan ketabahan terhadap penderitaan beliau diatas kemampuan para budiman dan fantasi para pujangga. Kesaksian maula beliau SAW Anas bin Malik ra “aku menjadi pembantu beliau SAW sejak aku masih kecil selama 20 tahun, belum pernah beliau berkata “akh”, “kenapa begiituu?” atau kenapa tidak begini atau begitu” (saya..saya..duh sering banged nyap-nyap-istilah dey kalo aku marah-)
· Kerendahan hati Rasulullah SAW sungguh telah mencapai puncaknya. Beliau tidak memperbolehkan orang berdiri untuk menghormati beliau, pernah ada seorang yang berkata pada beliau SAW : “ Hai sebaik-baik manusia”, beliau SAW menjawb: ” sebaik-baik manusia itu Ibrahim AS”
· Keberanian dan perasaan malu terhimpun sekaligus dalam diri beliau SAW. Tentang hal ini berkata Anas bin Malik ra : Adalah Rasulullah SAW sebaik-baik manusia, sepemurah-pemurah manusia. Pernah suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suara maka berbondong-bondaonglah orang menuju arah suara tersebut, mereka dapati Rasulullah SAW telah beraa di tempat suara itu mendahului yang lain beliau bersabda: “ Jangan kaget..jangan kaget, sungguh kuda yang kencang, sungguh cepat sekali ia menghilang”
Kehidupan nabi Muhammad Saw adalah contoh bagi segala amal perbuatan berbagai-bagai kebaikan yang menghimpun budi pekerti yang luhur, dan adat kebiasaan yang baik berdasarkan kehalusan perasaan yang mulia, serasi, dengan dasar-dasar yang agung dan kokoh….
· Bila seorang kaya raya teladanilah ketika beliau jadi Saudagar yang berjalan dengan barang dagangannya dari Hijaz dan Syam
· Bila seorang yang melarat teladanilah ketika beliau yang selalu kekurangan makanan di tengah kel. Abi Tholib
· Bila seorang Raja teladanilah beliau dengan semua sunnah dan amalnya ketika beliau telah menguasaaai seluruh jazirah Arab
· Bila seorang yang lemah teladanilah beliau ketika beliau ada Makkah yang dikusai hukum kaum musyrikin Quraisy.
· Bila seorang panakluk teladanilah beliau ketika beliau sebagai penakluk di perang Badr, Hunain dan penaklukan Makkah (fathu Makkah)
· Bila seorang Guru teladanilah beliau ketika mendidik para shabatnya di Suffah (masjid madinah) yang mampu mencetak sebaik-baik generasi di jagat raya ini “kuntum khoiru ummat”.
· Bila seorang murid teladanilah beliau ketika berguru dengan Malaikat Jibril As.
Kehidupan Muhammad Rasulullah SAW adalah teladan yang baik petunjuk yang indah, yang dapat menyinari kegelapan hidup, sehingga akan selesailah segala yang kusut. Dengan petunjuknya segala beban akan menjadi ringan, dengan sunnahnya segala yang bengkok akan menjadi lurus.. Namun ketika beliau wafat tidak meninggalkan dirham dan dinar untuk keluarganya kecuali seekor keledai putih, dan baju perang yang sedang tergadai di seorang Yahudi.
Sebanyak apapun dituliskan tentang beliau tetap tidak akan dapat memuaskan rasa … seperti telunjuk yang menunjuk gunung…..
Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
SELAMAT MENELADANI NABI BESAR MUHAMMAD SAW
yang kasih sayangnya tiada bertepi
ALLAHUMMA SHOLIALA MUHAMMAD WASALIM WABARIK ALAIHI.
Maraji : As-sirah An-Nabawiyyah Abdul Hasan Ali Al Hassany AN-Nadwy
Sabtu, 22 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar