Jumat, 25 Juli 2008

OBSESI EUY

Ehm konon katanya seseorang itu bagaimana orang terdekatnya atau gini deh bahwa orang terdekat itu cermin diri seseorang… nah kalo ingin tahu siapa seseorang itu coba lihat siapa ajah yang membersamainya siang-malam pagi-sore (kayak nama rumah makan Padang di Sumatera Selatan) percaya deh benar adanya …


Okre deh biar gak dibilang sotoy kita merujuk kepada perkataan manusia termulia Nabi Muhammad SAW bahwa: “ Seseorang itu bagaiman teman dekatnya… yang berteman dengan tukang minyak wangi akan..... dan yang berteman dengan tukang pandai besi akan”... (redaksinya terusin yah... maaf).


Nah begitu juga antara saya dengan dua anak muda di rumah, pasti deh saling menularkan apapun, gak pake disaring … dan yang terpenting seeh suka saling menguatkan walau kadang melemahkan …loh, ya itulah akibat kedekatan ruarr biasa siang-malam pagi-sore, secara gitu...


Ups sebenarnya dari awal tulisan, saya hanya mau bilang bahwa saya tertulari oleh dua anak muda ituu.... weeks ... priiqitiuww... dan apapun itu... betul saya cuma mo bilang terinspirasi olehnya tentang mimpi3nya/obsesi3nya/cita3nya, dan ternyata saya juga masih punya impian/obsesi ...harapan atau apalah.. (?) :

1. Saya ingiiin, orang sedunia tau dan dapat merasakan betapa indahnya hidup dalam jamaah ukhuwah islami (jamaah da’wah) dan karenanya : ”tangan Allah bersama jamaah”. Untuk catatan aja seeh… agar terasa indahnya berjamaah, ada yang harus dipersiapkan terutama HATI agar menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa jamaah ini adalah kumpulan manusia, bukan kumpulan Malaikat yang tidak pernah salah. Memaaang (baca dengan tekanan) ada saja sih di dalamnya pengusung Republik Bungkus, tapi saya pikir toh ada juga (banyak malah) hamba-hamba Allah yang hanya menghamba padaNYA saja, bener loh banyak kok orang yang be ikhlas di dalamnya, .... JADI kalo ada kekecewaan terhadap pengusung Republik Bungkus itu sih bentuk penyadaranNYA saja, bahwa kita masih di dunia bukan di surga... gitu siH.

2. Saya ingiiiin banget anak cucu saya memiliki jiwa pemberani karena wala’ dan baro yang tepat...

3. Saya ingin anak cucu saya memiliki ma’rifah terhadap semua hal dalam kehidupan dunia akhiratnya.

4. Saya ingin anak cucu saya menjadi pembelajar dari setiap peristiwa...

5. Saya ingin anak cucu saya al-Qur’an oriented ... (amin..amin...amin)

6. Saya ingin "qowwam" anak saya yang berkarakter (namanya juga harapan…hhe) yang mewakafkan hidupnya untuk islam melalui jalan mana saja... banyak pintu-pintu untuk masuk jannahNya.

7. Saya ingin mengajari cucu saya perlunya membuang sampah pada tempatnya yang tepat, mengajari tentang pengelolaan sampah yang baik sejak kecil... mencintai lingkungan sejak kecil.

8. Saya ingiiiiiin menyekolahkan cucu saya pada guru yang ikhlas seperti bu Mus (di Laskar Pelangi)… pasti ada... insya Allah.

9. Saya ingin bersama-sama keluarga saya satu fikroh… (memiliki paradigma sama) sederhana saja sih alasannya biar kalo cerita nyambung (bukan saya tidak menghargai perbedaan tapi untuk yang satu ini menjadi prinsip ajah dalam hidup saya).

10. Saya ingiiiin cucu saya bisa menggapai bintang gemintang dan memetiknya satu untuk neneknya (hhhee)...


Namanya juga obsesi ya suka-suka sayalah, sebetulnya volumenya pingin mengalahkan impian kedua anak muda di rumah saya, tapi ya sudah sajalah… atau ya sudah saja dong...

Saya cuplikan doa khatam Al-Alquran yg merupakan doa/harapan/obsesi saya padaNya:

Ya Allah, karuniakan rahmat kepadaku dengan Al’quran, jadikanlah Al quran sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat bagiku dan kel.ku.

Ya Allah, ingatkan aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari al Qur’an, ajari aku apa-apa yang belum aku ketahui dari Al qur’an, anugrahi aku kemampuan senantiasa untuk membacanya, jadikan al Qur’an hujah bagiku (yang dapat menyelamatkanku).

Ya Allah, benahilah (pengetahuan dan pengamalan) agamaku yang akan menjadi penjaga urusanku.

Ya Allah, benahilah duniaku tempat kumencari penghidupan...

Ya Allah, benahilah akhiratku tempat kukembali...

Ya Allah, jadikan hidupku untuk melakukan segala kebajikan...

Jadikan matiku untuk memutus segala keburukan...

Ya Allah, baguskan akhir semua amal kami serta jauhkanlah kami dari hinanya dunia dan siksanya akhirat...

Amiiin Allahumma Amiin ..............

Ps. : untuk yang mampir ke bayangan Torgon bantu doakan saya yak.. yak...yak

Senin, 14 Juli 2008

BISSMILLAHIRROHMANIRROHIIM

Negeri di Bawah Hembusan Angin

Cerita tentang pulang pasti selalu memunculkan desiran-desiran aneh akan hakikat hidup di negeri sementara ini… ya betul, dunia adalah pengembaraan sesaat, yang PASTInya semuanya akan pulang ke negeri akhirat yang kekal… Membahas hal ini pasti deh akan memunculkan sensasi-sensasi aneh di petala rasa kita… takut ? karena belum punya bekal yang cukup, bingung ? karena gak tahu jalan, atau sedih ? karena sesuatu yang dikumpulkan akan hilang (takut kehilangan). Pasti setiap personal memiliki persepsi yang berbeda tentang pulang… kecuali orang-orang yang Allah SWT berikan kepadanya kefahaman terhadap diennya.

Ya begitulah kira-kira tentang pulang dalam persepsi saya… selalu memunculkan desiran-desiran aneh di hati… begitu pula ketika saya akan pulang kampung satu malam ke Cimara (hanya ke kampung sementara, kampung tempat lahir beta).

Pada tanggal 12 Juli yang lalu saya pulang ke kampung nun jauuuh di lereng pegunungan yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Persisnya di Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kab. Kuningan, Jawa Barat. Jarak tempuh dari Kota Kabupaten Kuningan kurang lebih 2-3 jam perjalanan kendaraan tanpa macet…(kalau dari Cikumpa ke Cimara sekitar 8 - 9 jam) sebuah Desa yang betul-betul terpencil, berbatasan dengan lereng pegunungan Kuningan Timur Jauuuh - Cilacap Utara Jauuuh – Purwokerto Barat Jauuuh yang tidak ada akses jalan raya yang dapat menembus lereng gunung tersebut kecuali jalan setapak bagi petualang-petualang “ecek-ecek” untuk pemenuhan urusan perut…. Kondisi hutannya? (saat ini) Waouww jangan ditanya … kerusakan hutan di Indonesia seperti wabah yang daya tularnya dasyat luar biasa menembus ke gunung-gunung sejagat Indonesia dan sampai ke Desa tercinta saya Cimara… jadi hutan di kampung saya yang dapat terlihat dari rumah, sekarang ini sudah mulai meranggas, membotak, dan pastinya menyedihkan bin memilukan… benar benar sangat menyedihkan dan memilukan….

Duluuuu pada saat saya masih SD-SMP tahun 1970-1980-han dari depan rumah kami bisa melihat air terjun curug Gunung Bongkok dengan indahnya seperti selendang bidadari tertiup angin warna keperakan berkibar-kibar… dan setiap habis hujan pasti ada pelangi yang muncul dengan indahnya, sekalipun hanya gerimis kecil pasti deh pelangi akan muncul… dan kemudian (alm) kakek akan bercerita tentang bidadari yang sedang mandi di curug Gunung Bongkok dan saya akan mendengarkan penuh gairah sambil menatap “kuwung-kuwung” nu melengkung (nama sunda untuk pelangi) tanpa berkedip… sumpah memori indaaaah bangets….. dan sekarang apa yang terjadi ???? … hhhhhmmmm(narik napas beraaat) …curug itu sudah mengering… yang bisa saya lihat adalah curug imajiner yang ada di hati saya saja… kasihan kedua anak saya tidak sempat melihatnya karena keburu mengering… hanya terlihat bekas-bekasnya saja… keriput bekas tetesan air….perih dan getir rasanya, kemana gerangan curug itu pergi ??? kepada siapa saya harus mengadukan hal ini ???

Saya akan cerita tentang Desa Cimara saya yang menurut saya luar biasa indah, dari sisi manapun (karena saya mencintainya hhe…agak-agak subyektif seeh) apalagi dari keanekargaman hayati yang luar biasa kuayanya terbukti waktu saya kecil hama penyakit tanaman tidak menjadi masalah karena sudah ada musuh-musuh alaminya masing-masing sudah ada keseimbangan alam yang terjaga…. yeaah itu duluuuu..

Desa Cimara dikelilingi perbukitan dan dua gunung yang tinggi mungkin hampir sama dengan Gunung Salak di Bogor yaitu Gunung Bongkok, dan Gunung Tilu (karena memang puncaknya ada 3) dan Cimara persis di kaki keduanya sehingga dari rumah kami dapat dengan jelas terlihat gerombolan hutan-hutan, ... dan tentunya dengan segudang mitos mistisnya… dan spesifik lokasi di desa kami adalah terdapat beberapa bulan yang memiliki musim angin bergemuruh… yaitu musim angin yang BESAR (Juni – Agustus), kenapa demikian??? mungkin ahli fisika dapat menjelaskannya … Anginnya benar-benar dasyat dan datangnya dari arah kedua gunung tersebut, dan selalu membawa apa saja yang dilewatinya dengan suara bergemuruh menyeramkan.

Untuk pemikiran saya saat ini sih ANGIN tersebut bukan menyeramkan tapi mungkin lebih tepatnya...mmmmh… menggelisahkan karena bunyinya dalam imajinasi saya, seperti kepakan sayap-sayap Malaikat yang menuliskan aneka ulah penghuni desa yang sangat jauuuuuh dari relijius… YA desa saya di kaki gunung Bongkok dan Gunung Tilu itu bukan negerinya para santri yg faham terhadap diennya, tapi negeri pecinta dunia… dan dunia ada di hatinya… sedih banget kan … (mungkin itu pula kenapa illegal loging sampai ke hutan di desa saya)..

Bukan tidak ada para “penyeru kebaikan” (tahun 1990-an) yang datang ke negeri di bawah hembusan angin yang dasyat itu, tetapi lebih tepatnya sampai saat ini belum terlihat perubahan signifikan… euh saya mungkin salah yak ….ya ya ya Asyahid HAB rhm. mengingatkan “yang tergesa-gesa ingin melihat hasilnya bukan bagian dari kami” ya benar.. biarkan saja proses berjalan… serahkan saja hasilnya pada Sang Pemilik Negeri di Bawah Hembusan Angin itu.

Malam 12 Juli, ketika saya bermalam satu malam berada di Negeri Di Bawah Hembusan Angin itu, benar-benar membawa kegelisahan dalam diri saya. Angin yang suaranya bergemuruh itu seperti menteror saya seolah kepakan sayap Malaikat pencatat amal-amal manusia…dan berseru “hey manusia mana tabungan amal baikmu… mana amal shalihmu yang akan Kami catatkan manaaaa ???” dan saya kelimpungan ………

Dan malam itu, seluruh penghuni Desa Cimara Negeri Di bawah Hembusan Angin mendengkur nyenyak dibawah selimut tebal tak menyadari bahwa angin berembus itu kepakan sayap Malaikat pengingat pulang…. kemudian hati saya berdesiiiir perih seperti luka menganga ketabrak angin ….

Allahumma Anta Rabbi Laa ilaaha ilaa Anta kholaqtanii wa anaa abduka wa anaa abdika waanaa ala’aHdhika wa wa’dika maastathotu a’dzubika min syari maa shona’tu abuulaka……………………………………

Selasa, 08 Juli 2008

si bijak bestari

Pinandhika

Pinandhika … ya namanya hanya pinandhika saja. Ketika ada yang tanya pinandhika apa panjangnya, si pin bilang pinandhikaaaaaaA…haaa

Pinandhika agak berbeda dengan adiknya yang full ekspresif dia itu kebalikannya, kalau Pin (panggilan sayang saya padanya) sangat tidak suka kontak fisik, sedikit tertutup dan agak sensitive…selalu menegaskan pada saya katanya “aku bukan dede.. ingat itu mah, aku bukan dede”.ya dede panggilan kami kepada si ekspresif adiknya.

Rasanya saya tidak membedakannya ketika mendidiknya dan demikian juga doa2 yang kulantunkan. Karena tertutup dan sensitivenya saya sering tidak tahu potensi yang dia miliki juga kelucuan-kelucuan terpendamnya..kadang saya suka terkaget-kaget ajah kalo dia mengeluarkan “jin dari dirinya” hhee..wow ternyata memiliki rasa humor lumayan (piiis pin…).

Sejak kecil Pin sering mengejutkanku dengan apa saja yang dia lakukan… waktu adiknya masih berusia kurang dua tahun pin sudah berani meng “Hair cut style” adiknya … tentu saja hasilnya sangat mengundang murka saya padanya…. (coba bayangkan hasil potongan rambut anak berusia 7 tahun kurang. bagi adiknya yang imut chubby….agrh benar-benar membuatku sebaaal), hal tersebut saat ini jadi cerita indah buat mereka berdua hehehe….

Ya betul …hobby pin waktu kecil adalah memaksimalkan fungsi gunting yang ada di rumah kami.. pin sangat suka memotong apa saja yang ada di rumah dari mulai seprei yang sedang ada di kasurnya, gorden jendela dan baju2 kami sering jadi sasaran guntingnya…herannya pin gak pernah menggunting buku-buku kami. Sebetulnya andil saya juga siiih kenapa dia suka menggunting, sejak kecil saya sudah memperkenalkan gunting menggunting padanya (ceritanya sih pengganti mainan edukatif yang tak sanggup kami beli jadi saya biasa menyediakan gunting kecil dan setumpuk kertas bagi ke dua anak saya dan alhamdulillahnya anak saya “anteng” dengan “game” gunting menggunting … hehe ga modal yak).

Walau suka gunting menggunting, Pin orang yang suka rapih menyimpan sesuatu pada tempatnya sangat berbeda dengan kami berdua (mom & Chubby) yang amburadul .. dengan “negative habbit” yaitu sibuk sebelum pergi karena nyari dompet, akibat lupa nyimpan …hehehe.

Karena ketertutupannya saya sampai tidak tahu siapa cinta “brontosourusnya” Pin, hingga di kemudian hari saya tahu dari cerita di blognya. Ternyata Pin punya juga bronto hehe oooh itulah sebabnya sering pulang ke rumah terlambat karena pulangnya muter-muter dulu untuk hanya ngeliat rumah si bronto (yang lokasi rumahnya dari sekolah berlawanan dengan rumah kami) hehe…..

Menjelang memilih SMP, pin sebetulnya ingin SMPN-3 tapi karena saran saya tentang kebermanfaatan lokasi yang deket, jadi masuk SMPN-4 yang gedungnya terlihat dari rumah kami. Pin nurut saja bersekolah di SMPN-4 Depok tidak berargumen… ada kejutan dari teman SMP pin, yaitu ada seorang anak lelaki yang datang ke rumah (sebut saja Dewa) dengan aura “syndrome pernikahan dini”, dan sangat suka bicara dengan Abi Yumna yang ngikhwan bgt (pamannya Pin)… haahaahaa .

Ketika memilih SMA pin berargumen dan pilihannya SMANSA Depok, walau saya lebih ngotot ke SMANTI yang deket rumah… oks aja sih dengan risiko agak jauh gitu deh, secara gitu naik angkot 2 kali (Pin bukan tipe in time makanya sering kejadian sampai sekolah pintu gerbang sudah terkunci karena kesiangan yang artinya hari itu cabut sekolah). Untuk selanjutnya saya berharap pin milih IPB jurusan Hama Penyakit Tumbuhan biar gak susah cari buku-bukunnya kebetulan di ladang saya kerja banyak ngurus hama penyakit tanaman… tapi ternyata pin memilih ingin belajar mandiri jauh dari kami dengan memilih UNDIP sebagai pilihan pertama dan IPB Fakultas Kehutanan pilihan kedua…. Ya bissmillah sajalah…

Tak terasa 5 tahun pin meninggalkan kami berdua telah berlalu, setelah bersama lagi terkadang ada sedikit gangguan cuaca diantara saya dan pin hingga kadang saya sulit merengkuhnya karena terhalang kabut mungkin… entah kenapa … pin si sensitif dan rapi lebih suka cerita dengan adiknya…

Tidak begitu persis sebenarnya sesekali pin suka juga membuka diri untukku … tetapi lebih suka menganyam sirohnya sendiri (sok ajah)… maafkan mamah ya pin yang terkadang tidak bisa menjangkau seluruh sudut-sudut hatimu…

Namun demikian secara keseluruhan “gayanya pin” tidak mengganggu kebahagian kami bertiga karena kami sudah memiliki kunci-kuncinya untuk itu, tentunya kunci special keluarga kami …

(“keluarga yang aneh !!! ” begitu kata mba Oni teman saya di kantor, ketika saya dan anak-anak saya suka saling komentar di blog masing-masing…hehehe… aneh tapi bahagia so what gitu loh).

Nih tentangmu ….(sok pin tunggu episode lainnya sampai kamu muntah HuEKK…hehehe) dan yaqin deh sebentar lagi akan datang masanya Allah SWT memeluk doa-doa kita untukmu pinandhikaaaaaaaaA.

Cikumpa, 14 Juni 2008---