Rabu, 09 Juni 2010

mummy gorengan

HATI HATI DENGAN GORENGAN

Cemilan “gorengan” yang berbahan utama terigu yang dicampur dengan berbagai komoditas seperti tempe, tahu, sayuran, oncom, dll kemudian diaduk-aduk dan sreeeeeeeng digoreng, merupakan camilan populer dan sangat mudah ditemukan.

Pengalaman ponakan saya Widy Krisna Yusditia di daerah Menteng Jakarta Pusat. Si Widy itu kan anak kos yang makannya selalu ke warteg. Sepulang dari kerja dia mampir ke warteg beli makan dan beberapa buah gorengan untuk dimakan di kosan.... setelah tandas nasinya dia lupa makan gorengannya..... sampai seminggu kemudian gorengan masih teronggok di plastik.... dan ketika dilihat, gorengan yang seharusnya sudah berjamur dan busuk ternyata masih tetap seperti semula ketika gorengan tersebut dibeli tidak busuk maupun berjamur masih seger buger-ger... coba bayangkan apa yang dicampurkan di gorengan tersebut... sebetulnya widy berjanji mau memphoto gorengan tersebut tapi gak sempat ngirim ke saya.... Terus saya membahas kemungkinan bahan yang dicampurkan pada gorengan tersebut ... dan hasil pembicaraan tersebut kami simpulkan bahwa gorengan tersebut kemungkingan dicampur dengan boraks atau formalin bahan pengawet mayat..... hiiiiiiiiyyy.

Ini nih pengalaman seorang bloger hasil googling :

Ada baiknya kita lebih awas, bukan tidak mungkin semakin sulitnya hidup membuat orang semakin kreatif.
salah satunya informasi yang saya anggap sangat berguna adalah dari email japri : Fauzi Affan [mailto:fauffan@yahoo.co.uk] ke teman saya M ichsan ini........

Temenku punya pengalaman juga, waktu beli pecel lele di daerah Jakarta selatan, ternyata abangnya tidak menuangkan minyak goreng yang masih diplastik kepenggorengan. Tapi malah meletakkan minyak goreng yang masih dalam plastik ke dalam penggorengan panas. Sehingga plastiknya meleleh larut dalam minyak panas, baru pecel lelenya digoreng dan hasilnya pecel lelenya crispy! (crispy=renyah) serem yaaaaaaaaaa ( Untuk masalah ini sebaiknya kita juga turut mengawasi bila mampir ke warung mereka, kalo ngga ditemuin plastik bekas minyak goreng ada baiknya kita pikir kembali maksud membeli..)

Kepada semua Tolong baca ini.
Ini adalah kisah nyata, dan seseorang juga menceritakan hal itu kepada saya,
yang terjadi padanya di Kedah Tunjang. Saya kira hal ini bisa juga terjadi pada kita juga.

Ngga bermaksud membuat sensasi, tapi lebih berhati hati ngga ada salahnya karena tetangga rumah seorang koki disalah satu hotel dijakarta memiliki kegiatan mengumpulkan bekas minyak goreng lalu dijual ke pedagang pedagang gorengan, tapi terus terang berita yang saya terima dari teman saya M Ichsan ini jauh lebih ngagetin............. sumpee

DAN ANE MUAT DISINI CUMAN UNTUK NAMBAH WAWASAN KITA ... LAEN KAGA !!!

Di PERLIS (area pasar malam, dimana mereka selalu menjual PISANG GORENG pada sore hari). Pamanku melihat mereka menggoreng PISANG GORENG, mereka menambahkan sedotan plastik ke dalam minyak goreng panas (sedotan=yang biasanya kita gunakan untuk minum), sedotan dilelehkan/dicairka n (melted) ke dalam minyak goreng panas sebelum menggoreng, itulah sebabnya PISANG GORENG, UBI GORENG, dll selalu tetap crispy=renyah selama beberapa jam. Pamanku tidakdapat
menjelaskan kenapa.

Kemudian dia bertanya kepada mereka, namun mereka tetap diam, kemudian pamanku mengatakannya pada ibuku, kemudian kami mempraktekkannya dan cara inilah yang membuat makanan tetap renyah. Kemudian ibuku berkata, hati-hati pada makanan Thailand juga, seperti ikan
bilis, bawang goreng, meskipun kita meletakkan nya pada udara terbuka selama
beberapa jam, makanan tetap renyah (tidak melempem).

Seperti di CANADA, hanya di tempat kami hujan turun selama 5 kali atau kurang dalam setahun, jadi bila kita meletakkan roti di udara terbuka selama
semalam,keesokan harinya rati itu menjadi sangat renyah atau kering karena lingkungan disini sangat kering, tetapi di Malaysia, hal itu tidak akan terjadi karena disana kelembaban terlalu tinggi.

Saya pernah ke dataran tinggi Kamerun dengan keluarga saya, sekitar pukul 3
sore kami berjalan-jalan disekitar pasar, kami melihat banyak penjaja kios
melakukan usaha mereka, tiba-tiba sesuatu menarik perhartian saya. di salah satu kios, ada sebuah wajan besar minyak goreng yang didalam nya ada botol plastik kosong (ukuran 5 1/2 liter), botol itu pelan-pelan mencair di minyak goreng yang panas dan saya terkejut.
Saya kira itu suatu kesalahan yang dilakukan oleh anak kecil, tetapi ketika saya melihat lebih dekat, saya melihat ada beberapa sedotan plastik (chopstick)
didalam botol plastik tersebut, segera meminta keluarga saya untuk datang dan memeriksanya, pada saat itu orang tua anak kecil tadi datang, mereka memandang kami dengan garang, mereka menggunakan cairan plastik untuk menggoreng makanan, alasannya agar makanan yang digoreng tidak melempem.

Kami mempraktek kannya seperti ini, Minyak goreng tanpa plastik, makanan agak melempem setelah beberapa lama.
Kemudian ditambahkan plastik, kemudian menggoreng lagi . makanan menjadi
renyah, lebih renyah dari KFC.

untuk membuktikan ngga ada salahnya kita coba....... tapi jangan dimakan...... kalo dimakan sama juga bohong kalu gitu mah.





Gorengan Enak… Tapi Mematikan
Ditulis pada Mei 25, 2007 oleh Rizqi Malahadi.



Jadi ingat ya jangan beli gorengan sembarangan atau kurangi makanan gorengan atau STOP beli gorengan di sembarang tempat........ ingat beberapa kasus gorengan, selain memakai minyak berulang dan pakai plastik .............................pakai boraks dan formalin pula..... hiiiiiiiiiiiy