Senin, 26 Januari 2009

KEPEK-AN …

Saya mau cerita tentang pengalaman saya yang sangat tidak mengenakan dan memalukan di pertengahan Januari tahun 2009 ini, agak-agak dodol sih (kalau kata anak saya).

Begini ceritanya (hhe): Berawal dari kegiatan sederhana kami “menyapa dengan apa yang kita punya” Ibu-Ibu anak-anak yatim (orang tua tunggal) di Kalibaru. Kegiatan yang sederhana seperti yang lalu-lalu acaranya terdiri dari sapaan hangat dari pengurus kemudian diawali dengan tilawah, yang dilanjutkan dengan ceramah atau kultum (karena memang tidak panjang lebar tapi saya rasa lebih 7 menit… jadi apah namanyah yah ???) diakhiri dengan do’a. Ketika selesai doa baru deh pemberian cendra mata atau bingkisan buat anaknya di rumah (karena biasanya anaknya tidak ikut serta ---tentunya maksudnya anak yatimnya hhe dasaaar---) diberikan.

Oya untuk pencermah biasanya nyari dari luar (yang gratisss !!! Hhe), kalau tidak dapat yang gratisan dari luar terpaksa deh kita-kita yang ngultumin katanya sih wajib digilir…. (duuh bagi saya hal inilah yang bikin resah, karena takut kebagian kultum hhuuhuu ngabayanginnya ajah udah keluar keringat dingin segede-gede biji kemiri kayaknya bagi saya lebih baik makan deh dari pada disuruh ngomong di depan ibu-ibu majlis ta’lim…... betull.....sirius).

Pada kegiatan 2 bulan yang lalu kalau tidak salah bulan November 2008 (oya kegiatan dilaksanakan setiap 2 bulanan) alhamdulillah ada dermawan yang baik hati (pastilah rajin menabung :P) salah seorang Aleg dari PKS Jabar yang memberikan tambahan santunan sehingga oleh-oleh yang dibawa ibu-ibu anak yatim pada waktu itu lumayanlah… dan alhmadulillahnya lagi beliau (Bapak Drs. Beni Bambang Erawan--- duuuh mohon kereksi nih pada Azka pemilik Hakuna Matata mohon maaf kalau nama dan titelnya salah eja) mau sekaligus memberikan ceramah, HORE BANGET deh dan luaarrr biassaa… eeeh subhanallah-subahanallah pisan lah … udah keluar hepeng keluar suara pula…. Hhe terima kasih Pa Beni… ditunggu santunan berikutnya…:P

Acara berjalan dengan amat sangat memuaskan bayangkan saja yang memberikan ceramah Bapak Anggota DPR Wakil Rakyat Yang Terhormat di komunitas ibu-ibu anak yatim sederhana yang jumlahnya 50 orang… dan isi ceramahnya segar-segar hore… terbukti banyak yang nanya… isi ceramahnya tentang kasih sayang (bisa banget deh soalnya cerita pengalaman langsung di keluarga beliau ..… ya lah kel. si Hakuna Matata).

Untuk kegiatan kali ini (Januari 2009) nampaknya menghadapi beberapa masalah dalam pelaksanaannya yang pertama belum ada pembicara, yang kedua belum ada dana (no hepeng bah) untuk diberikan kepada anak-anak yatim sebagai oleh-oleh (memang sih sudah ada yang dapat bea siswa dari Qatar Charity hanya beberapa gelintir saja), kami sedang mencari donatur namun sampai saat ini belum ada yang tembus….padahal jadwal 2 bulanan sudah lewat seminggu dari yang seharusnya….

Bagaimanapun keadaannya acara harus dilaksanakan… begitu yang ada di hati kami.. ada sisa uang yang lalu namun belum mencukupi jadi akhirnya kita saling berbisik di telinga … ayo-ayo-ayo beramalah-beramalah-beramalah… “Okey acara santunan jadi tanggal 17 januari 2009” kata Kak Dani (si ujung tombak kegiatan) via sms ke saya lalu saya distribusikan tuh informasi ke saudara-saudara saya yang lain… dan mengabarkan harus ada pembicara dari kita karena pembicara dari luar sedang ada acara lain pada waktu yang bersamaan… yah okeh kita tunjuk ibu Wiwik dan sebagai “tandem” adalah mba Cici… okey untuk konsumsi snack semua pengurus WAJIB pada bawa untuk 60 orang (ibu anak yatim dan kita-kita)… memang betul-betul sederhana sekale…

Saya yang selalu jadi tempat curhat “si ujung tombak” acara ini merasa tenang akhirnya akan jalan tuh kegiatan santunan walau sangat-sangat sederhana “cendramatanya” disesuaikan dengan dana serabutan yang ada…. Tanggal 16 Januari malam jam 21.00 “si ujung tombak” sms saya “buuu belum ada pembicara bu Wiwik gak bisa karena harus masuk kantor ada yang harus diselesaikan… jadi untuk tandem mbak Cici anti sajah yah” saya balas smsnya “mbak saya bukan tabliger lagi pula saya harus selalu pake ngelihat buku suka gak hapal.. yang lain saja okeh” sms dijawab “okeh deh tapi siap-siap saja untuk ganti mbak Cici”..

Akhirnya malam itu saya tidur jam 23.40 mencari bahan sebagai materi cadangan yang akan disampaikan dan membuat pointernya di kertas yang sudah dilipat kecil-kecil untuk berjaga-jaga… walau sebagai tandem kan tetap harus menyiapkan diri… begituh…

Tanggal 17 Januari pagi jam 7.00 saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya snack, alqur’an, buku-buku dan kepek-an pointer bahan ngomong… disiapkan di meja tamu biar gak lupa… gak terasa sudah jam 09.00 padahal acara dimulai jam 09.00 saya sih tenang ajah malah sengaja agak siang biar mba Cici sajah …

Sampai tempat kegiatan ibu-ibu anak yatim sudah pada hadir, mbak Dani “si ujung tombak” wara-wiri dg muka senyum basi … ternyata mbak Cici belum datang… dan katanya “buuu siap ngomong yah”… haduuuh … tenang sih kan sudah ada kepek-an tinggal dilihat-lihat ajah apa yang akan diomongkan… saya buka tas untuk ngambil kepekan ternyata GAK ADA dibolak-balik tas tetap dan keukeuh GAK ADA di tas alias tak terbawa …. Huu huu huuu pasti ketinggalan di meja tamu ituh…sedangkan saya sudah diperkenalkan oleh MC sebagai yang akan ngomong… YA ALLAH…. Bener-bener… kalut… tapi harus ngomong…. “Piye mbak dani kepek-an saya TERTINGGAL .. umm..yang saya ingat saja yah” kata saya (dengan gugup)….. akhirnya saya ngomong (mungkin) gak karuan jauh dari tenang dan sangaaaat jauuuh dari berbicara dengan sistematis dan pastinya GARING bangets……………terbukti gak ada yang mau nanya Wakwaawwww….Duuuuh ampuuuun gusti Allah…..

Semampu saya ya Allah……………

Rabu, 07 Januari 2009

Pak Sekjen Deptan yang keren nilai-nilai


wusss ...arahan Sekjen Deptan Dr. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Sp.I untuk tim penilai jabfung POPT berubah jadi ruangan penyejuk jiwa...

Wuihhh coba semua pejabat pemerintah seperti Pak Sekjen kami, arahan pejabat eselon I yang biasanya "penuh instruksi kaku" jadi bener-bener rihlah jiwa para penilai jabatan fungsional penyuluh pertanian dan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT)

kata beliau juklak dan juknis jabfung itu instrumen yang kaku dan mati.... instrumen utama dalam menjalankan semua tugas yang diemban adalah manusia dengan seperangkat nilai-nilai yang dianutnya.

Oleh karenanya hambatan yang berupa nilai negatif harus dikembalikan pada koridor yang benar.

Beliau menyarankan tim penilai jabfung, ketika melaksanakan tugasnya untuk sering-sering ingat tentang tujuan penciptaan manusia, tugas yang diemban manusia, pertanggung jawaban dari setiap amanah.....dan yang paling PASTI dari diri kita akan MATI....

Beliau juga menekankan perlunya kerja jamaah (team work) yang produktif, positif dan memiliki amal unggulan....


Pak Sekjen kami memang KEREN euy ... Selamat ya pa ...selamat menjadikan setiap pertemuan menjadi ladang amal bagi Bapak.... aminnn..