Kamis, 21 Februari 2008

single about a lot..my single notes: KRL : story.. (part 1)

single about a lot..my single notes: KRL : story.. (part 1)

Halo Ecky : tulisan yang informatif dan inspiratif....
tulisan yang kualitatif dan kuantitatif ttg KRL. Hal baru bagi sy yg jarang memakai jasa KRL.... TK

Selasa, 19 Februari 2008

NARUTO

Bissmillahirohmanirohim

SANIN

Saya tidak banyak tahu tentang film kartun Naruto, tetapi kata itu tidak asing di telinga saya karena beberapa hal. Pertama dari cerita teman saya mbak Itha, dia punya anak kecil usia 3,5 tahun namanya Abiyaz Emir Faad.

Faad ini (begitu dia dipanggil) salah satu anak penggila Naruto. Untuk membuktikannya Faad penggila Naruto adalah dia memiliki banyak barang bergambar Naruto, dan yang paling Faad sukai dari barang tersebut adalah T Shirt kaos gambar Naruto. Setiap kali kaos tersebut dicuci selalu ditungguinya sampai kering, sampai bundanya iba dan kemudian menambah lagi koleksi kaos bergambar Naruto.

Cerita berikutnya adalah tentang sepupu dey anak kecil umur 5 tahun namanya Zaky. Yah Zaky merupakan penggila dasyat film kartun Naruto, lebih dasyat lagi ketimbang Abiyaz Emir Faad.

Karena penggila dasyat Naruto, kalau Zaky lagi ngambek sangat mudah dialihkan dengan mantera kata N A R U T O ….. abra kadabra …… langsung wajah Zaky yang putih cabi menjadi bersinar kembali seperti matahari pagi jam 6 pagi di pinggir laut….. woi betapa dasyatnya mantera Naruto….. Oya Zaki juga memiliki banyak barang-barangnya bergambar Naruto dari baju kaos sampai under wear…. Hebatnya lagi mamahnya sangat mengapresiasi kesukaan anaknya.

Untuk menghindari kekurangan baju kaos bergambar Naruto, mamahnya Zaky memiliki stock T-shirt kaos gambar Naruto yang cukup untuk gonta-ganti 7 hari (wouww). Karena persediaan kaos yang cukup Zaky menjadi tidak peka terhadap kaos tersebut alias bukan barang kesayangan…… yang menjadi barang kesayangannya adalah under wear (celdal) bergambar Naruto, nah untuk yang satu ini mamahnya kurang peka karena tidak memiliki persediaan yang cukup hingga 2 hari ke depan… di musim hujan seperti bulan Januari – Februari, celdal Narutonya Zaky sangat-sangat tidak menunjang. Hingga pada suatu malam Zaky gelisah, sulit tidur dan rewel tidak jelaaass, setelah diselidik-selidik kerewelannya ternyata karena Zaky tidak memakai celdal bergambar Naruto, belum ada yang kering ….. ooooh Zaky segitunya…


Cerita tentang Naruto selanjutnya adalah dari seorang rekanan perbaikan computer di kantor kami namanya Dul (usianya sekitar 28 tahunan, anak Psikologi UIN yang sudah 8 tahun gak kelar-kelar… dah di DO kali ya) yang sangat menginternalisasi Naruto dalam dirinya. Si Dul ini dari penampilannya sangat Naruto banget… dari rambut gondrongnya yang suka dikuncir tinggi sampai ke pernak-pernik perlatan yang dibawanya dan gerak-geriknya sangat kartun (khas penggila komik/film kartun Jepang), dan di computer kami yang Dul dokteripun semuanya gambar Naruto (ibu-ibu tengah baya di kantor kamipun, tidak keberatan dengan gambar-gambar tsb).

Sebatas itulah pengetahuan saya tentang Naruto, tidak berkeinginan lebih jauh untuk menonton filmnya misalnya, hingga suatu hari Allah mentaqdirkan saya bertemu dengan salah satu teman dey namanya Ecky. Walaupun saya baru bertemu dengannya kali pertama itu saja (saya merasa sudah mengenalnya lama hehe …) kami ngobrol seru, sampai ke salah satu pertanyaannya pada saya “apakah ibu tau cerita tentang Naruto?” waouuw kali ini saya benar-benar kena batunya saya jadi Tu La Lit …. Karena tau Naruto hanya sebatas kulitnya saja…... tidak sampai substansi dari cerita Naruto. Pada saat itu benar-benar saya tu la lit… seperti hp yang ketinggalan di rumah dan orang rumahnya sudah pergi semua hahaha jelaslah gak ada yang ngangkat …. tu la lit ….. Kemudian Ecky menjelaskan secara singkat, yang saya tangkep (halo Ecky koreksi ya kalao salah) bahwa di cerita Naruto itu ada semacam pembagian strata social gitu deh…. Nah salah satu puncak strata social di cerita Naruto itu adalah SANIN !!!

Sanin itu katanya seseorang yang telah melalui semacam jalan pedang gitu deh (kira-kira begitu kalo di Mushasi seingat saya, duluuu sempat baca Mushasi sebagai cerber Kompas tahun 80an lupa-lupa ingat yang jelas “matahari”nya Mushasi adalah Otsu ya kan?)…. seseorang yang telah mencapai pengetahuan lebih (semacam itu mungkin). Kemudian saya reka-reka aja mungkin semacam suhu atau orang pintar (tapi bukan dukun kan ky hehe).

Nah yang bikin kaget saya.....katanya “mamahnya dey kaya SANIN”... HAAAH. (hehehe………. tapi bukan “dukun” kan ...ya….. afwan jidan ... just for fun……….)

Rabu, 13 Februari 2008

Triki

Triki

Kami adalah keluarga kecil kalau ditinjau dari populasi orang penghuni rumah, karena hanya 4 orang itupun amat sangat jarang sekali terjadi lengkap 4 orang karena sesuatu hal selama 5 tahun kami hanya berdua saja (aku dan si sanguinis yang banyak beraktivitas di sekolahnya)

Ditinjau dari sisi pendapatan perkapita kami termasuk strata sosial kelas mayoritas di negeri tercinta ini (yang masih berkutat dengan pemenuhan ragawi berdasarkan jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari karena kekayaan negeri ini hanya beredar pada beberapa gelintir orang tertentu dari jumlah +220 juta jiwa)…… icpd kalo mikiran itu….

Dari kebiasaan makanpun kami termasuk keluarga golongan yang masih terus memikirkan “basic needed” …. Bisa makan gak hari ini, Menurut anonim ehm.. jenis manusia menurut kebiasaan makan terdiri dari 4 katagori : 1) Bisa makan gak hari ini; 2) Mau makan apa hari ini; 3) Makan dimana hari ini; dan nomor 4) Makan siapa hari ini …. Dan kamipun rasanya sudah memancangkan tekad tidak akan mau dan tak sudi mencapai ke nomor 4, karena itu termasuk penyakit gila nomor keciiiil (minjam istilah Andrea Hirata) … sangat menyeramkan. hiih…...

Tahukah kawan (frasenya A. Hirata) kalau kami (kel. kecil…. insya Allah kalo ada pemuda kahfi datang mengkhitbah anak-anakku, woi apa yang terjadi ?? akan menjadi kel. Besar euy) terus memikirkan penggolongan berdasarkan BPS, Bank Dunia dan apalah, yang sifatnya pemenuhan ragawi berdasarkan jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari sepertinya kelas mayoritas terbanyak di negeri ini tidak lagi memiliki kebahagian, tiada lagi memiliki cita-cita besar sebagai ujung tonggak perubahan hidupnya….iiih kasihan sekali. Untuk bahagia kami memiliki trik-triknya alias triki.

Alhamdulillah keluarga kami adalah kel. yang punya cara sendiri untuk meni’mati kebahagiaan.

Kami tidak hanya sekedar memikirkan pemenuhan ragawi berdasarkan jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari … kami (aku dan anak-anakku) memiliki trik untuk menggali dan terus menggali kebahagiaan…. Kami sering mentertawakan kekurangan menjadi kelucuan, pengen gak tulalit kalo ngobrol yaa bacaalah, ga punya buku ya pinjamlah (makasih ya untuk yang sering kami pinjam buku-bukunya sebut saja Anisa eka yandera, tegar hamzah asadullah---jangan kapok minjemin kami ya---, dan teman-temin dey yang lainnya yang tak mampu kusebut satu per satu karena buanyaknya).

Kami juga bisa meni’mati setiap saat kebersamaan kami misalnya saat si sulung merajuk marah (dia sedang adaptasi, karena 5 tahun berkelana), saat si nomor dua merajuk minta uang untuk kegiatannya (bhuehe dey 1 bulan = >30 hari, ingat dey orang ga banyak uang dilarang sakit !!!).

Dan ritual yang kami tunggu adalah ketika kami manghabiskan waktu sepulang beraktivitas seharian untuk ngobrol tukar cerita ttg banyak hal saking asyiknya sampai lupa waktu mandi karena terlalu malam (itu khusus kebiasaanku), Untuk anak-anak semalam apapun ngobrol gak pernah ga mandi walaupun alergi dinginnya yang parah dan esok harinya akan hatsyi berdentam dentam penuh dendam dan proses mengeluarkan lendir dari hidungnya seperti knalpot bajaj dipanaskan …. ssangat mengganggu tapi jadi bahan kelucuan yang kami ni’mati.

Keni’matanku yang berikutnya adalah aku sangat mengenal teman-teman anakku terutama teman dey, karena Cheetahku amat sangat rinci dalam mendeskripsikan teman-temannya dari mulai fisik, sifat, dan keluarga temannya…. Sampai-sampai aku merasa temannya adalah temanku juga… dan ketika ditakdirkan Allah ketemu langsung rasanya aku sudah mengenali lamaaa sekali (sebut gak yaa). Apa yang terjadi …. Heuheu … teman anakku jadi bingung kok ada ibu-ibu tua yang SKSD (sok kenal sok dekat), dan ribut kaya angin puting beliung.…. “Payaaah bikin maluu kata sisanguinis” heuheu bahagia rasanya bisa membuat anakku sok pura-pura marah...

Berjibun keni’matan yang dapat kami rasakan walaupun kami menurut BPS dan Bank Dunia adalah yang masih bekutat dengan “basic needed”. Kami memiliki kekayaan versi kami sendiri dan kami bahagia karenanya.

Sebetulnya cara paling jitu membangun kebahagiaan adalah dengan banyak bersyukur … klise ya…. Tapi bener kok … dan sebetulnya syukur dari puncak syukurku adalah kami sudah memilih kendaraan menujuNya yang dengannya aku tidak bingung karena variable pilihan hidupku sudah jelaaaas jelasss jelassss dan jelaassss ....... yaitu Laa roiba fihi huda lil muttaqiiin…… Alhamdulillahirobbil’alamiiiiin….

Minggu, 03 Februari 2008

Basmallah

Bissmillahirrohmanirrohiim

Akhirnya aku punya blog euy….. huuuh…
Sebetulnya aku juga gak tahu kenapa ngotot pingin dibikinkan blog sama anakku… sepertinya sih karena sering baca koran Tempo yang sering menulis tentang blog ditambah aku sering melakukan komunikasi yang intens dan dalaaam banget sama anakku yang sudah punya blog …. Blog…blogan gitu deh…. Dan aku termasuk pengunjung setia blognya, yang kemudian menjadi ketagihan untuk selalu menagih dan menagih agar ada postingan baru darinya….

Awal kelahiran blog ini, sepertinya terjadi semacam perasaan panik dan khawatir yang melandaku mengakibatkan sulit tidur semalaman padahal diriku termasuk orang yang sangat mudah tidur (alhamdulillah rahmat Allah yang telah memudahkan tidur padaku di awal malam).. huuh aku gelisah terus dan terus memikirkan kira-kira akan diberi nama apa blogku ini….



Berbagai nama telah berseliweran berkelebatan berebutan saling silang melintas-lintas di pikiranku… kata anak-anakku pake nama aja Mah … hah gak ah …. malu …nanti namaku ada di jagat maya Google (huehe…) dan aku terus memikirkan nama apa yang cocok dg pribadiku (hayaaah gak nyambung ya) sebetulnya sih yang cocok dengan rasaku persis seperti dulu waktu akan memberikan nama pada anak-anakku… cari nama yang cocok dengan rasaku….. tidak memikirkan yang lainnya seperti akan menjadi kacanganlah (seperti protes salah satu anakku) atau terlalu singkatlah… bener-bener “taste” yang aku cari….
Mungkin flashback sedikit tentang pencarian nama anakku yang pertama, aku telah mencarinya sejak kehamilanku 4 bulan dan telah penuh 2 buku isi 36 lembar dengan nama calon bayiku baik khusus laki-laki maupun perempuan…. dari mengadop nama bintang film, olah ragawan, negerawan, sastrawan baik luar negeri maupun dalam negeri….


Tapi tak sedikitpun untuk memberi nama islami pada waktu itu (masih jahiliyah sih dikemudian hari aku jadi merasa sangat sediiih karena tidak memberi kedua anakku dengan nama para shohabiyah ra yang luarbiasa)….. dan setelah penuh dua buku dan masih belum ada yang sreg juga dengan rasaku, pada suatu saat aku membaca harian Kompas Minggu dan waoow …. disitu ada kata yang menurut rasaku “sreg” dan artinya bagus yaitu kata sifat bijaksana entahlah bahasa apa, kalau dalam bahasa jawanya sih wicaksono, kalau dalam bahasa Arab mungkin Hikmah tapi aku mengambil yang berasal dari bahasa antah barantah yang kelak setelah anakku si panyandang nama dewasa sampai lelah mencari-cari di kamus-kamus apa arti namanya dan tidak pernah ditemukan (hehh kasihan anakku… tapi percayalah pada ibu bahwa itu artinya bijaksana dan itu adalah doaku untukmu agar menjadi orang bijak bestari).
Begitu juga dengan nama anakku yang kedua yang sering protes namanya kacangan…. Namanya sering kuartikan sesuai doaku untuknya… wanita yang bercita-cita mulia… dan setelah dia dewasa kini (sebetulnya anakku yang satu ini sdh menjadi dewasa sejak kecil, karena dewasa adalah pilihan begitu katanya) sering kuartikan lain menjadi Ceetah salah satu penghuni hutan yang larinya kencang yah semacam Asad gitu deh yang artinya singa si raja hutan dan jangan salah Ceetah juga kalo dia betina pasti si ratu hutan rimba raya Amerika sana… kan Ceetah hanya ada di AS entahlah kalau sudah bermigrasi ke kebun binatang di kampong lain eh maksudku di Negara lain. Kalau Ceetahku penghuni kampong Cikumpa yang sulit dicari di peta Depok



Nah sekarang aku kebingungan untuk mendapatkan nama blog yang kuinginkan ini yang suatu saat kelak kalau sudah semakin berkualitas dan mempertahankan kuantitas postingannya bisa dijual seperti yang diisukan baru-baru ini bahwa blog yang berkualifikasi tertentu bisa dijual dengan harga yang aduhai….. (bhueheehee)…..
Punya blog adalah hak azasi ya kan ?? makanya kupancangkan dalam-dalam tekad bajaku untuk membikin blog yang ada sekarang ini yang kuberi nama “Bayangantorgon” iiih syerem komentar anakku yang kedua….. SETERAH