Rabu, 15 Juli 2009

Angkot Merah Jambu 09

Rumah kami terletak di antara dua wilayah Cilodong dan Sukmajaya jaraknyapun kalau diukur baik dari kelurahan Sukmajaya, maupun dari kelurahan Cilodong persis sama pegelnya (ukuran kami ketika naik ojeg dari dan ke rumah kami). Kendaraan umum satu-satunya adalah angkot 09 warna merah jambu (warna kesukaan kami bertiga), selain tentunya ojeg dan taxi hhe….

Kawasan tersebut tak ada di Google earth (setelah kami coba nyari-nyari… sampai berkeringatpun keukeuh tak ditemukan…. heuheu) dan hal ini menjadi bahan ledekan kawan-kawan dey dan Pin, bahwa Cikumpa itu daerah primitive di Depok…. (malah kawan-kawan dey di Smansa Depok mengira alat transportasi di Cikumpa itu masih naik kerbau bhuehehe)… yang jelas dan jujur saya buka rahasia ini, Cikumpa itu semrawut terutama pembuangan sampahnya kacau balau acak kadul … kami sendiri mengelola sampah dengan ketat memilah antara organic dan non organic selama 4 tahun tinggal di Cikumpa tak pernah buang sampah ke luar sekalipun… jadi …..ternyata kami bisa !!!

Bagi yang tidak punya kendaraan dan sedikit memiliki uang warga Cikumpa memilih transportasi Angkot 09 Merah Jambu yang untuk mendapatkannya diperlukan ketabahan untuk menunggu (kalau tidak sedang ber nasib baik) yang cukup luamaaa sampai bisa menghabiskan bolak-balik 3-7 kali baca buku lucu si Raditya Dika (kalau bilang baca almatsurat nanti dibilang GR sama tetangga sebelah)…… dan kaki pagel, pinggang panas, keringat menganak sungai membasahi sekujur baju seragam berbahan mengandung plastik model safari, tetep belum nongol juga si merah jambu 09……….

Kami bertiga termasuk warga Cikumpa yang sangat mengandalkan Angkot Merah Jambu 09 itu (haduh duh jadi buka rahasiah sosek kami), karena lebih murah 150 % dibanding naik ojeg. Si Merah jambu 09 selain jumlahnya sedikit dan jadwal yang tidak menentu juga dibatasi jam terbangnya. Kalau pagi bisa sepagi-paginya jam 04.00 pun kadang sudah ada, untuk sore sampai malam inilah yang bikin kantung kami berpenyakit Kanker, karena hanya dijadwal sampai jam 17.30 kalau lebih sedikit saja dari jam terbang yang sudah ditentukan langsung deh kaca si merah jambu 09nya ancur berantakan…. ?... ditimpuki oleh abang tukang ojeg…… haduh—duh…duh bagi-bagi rejeki yang cukup “membuat saya seperti kehilangan oksigen beberapa menit”.

Walau demikian adanya si Merah Jambu 09 menjadi tempat fave kami (me & dey) untuk bercengkrama pagi hari … setelah belum cukup puas dengan sisa pagi di rumah…. menunggu angkot jadi kegiatan kami yang menyenangkan… semua hal yang terlihat dikomentari, yang dirasakan di hati dikeluarkan dengan bebas pol-polan, tralala… trililili… cekikin berdua… kok berdua (?) tak bertiga (?) … ya suka-suka yang cerita lah … karena hanya si dey yang punya kegiatan dipagi hari sama seperti saya…. Cuma berbeda hasil dari kegiatan tersebut ….. kalau saya dapat uang…. kalau si dey menghabiskan uang yang saya dapat hhe…… piiiiiiisss dey.

Kalau dipikir-pikir dan dirasa-rasa .. sesungguhnya kebahagiaan itu tak jauh-jauh berada yah… ternyata kebahagiaan itu diciptakan … seperti kami menciptakan kebahagiaan bertiga di rumah, dan kamipun dapat menciptakan kepegelan berdiri menunggu si merah jambu menjadi kesenangan yang “bikin ketagihan”… ketawa ketiwi cekikikan di pingggir jalan yang berlanjut di dalam angkot sampai terminal depok memutuskan kesenangan…..


Note setelah sekian lama tak mosting akhirnya ....