Rabu, 27 Agustus 2008

In Memoriam

In Memoriam Ukhtifillah Al Karimah Wahyuning Utami (Mba Yuyun)

Tinggi langsing, putih dan selalu tersenyum itu yang paling menonjol dari Mbak Yuyun. Oh ya satu lagi mbak Yuyun dalam kondisi apapun penampilannya selalu rapi jali seperti mau kondangan (soalnyah kalau dirikuh rapih kalo mau kondangan sajah), beliau selalu menjaga penampilan resik apik…

Saya dan keluarga lebih dahulu ada di Jalan Johar Raya menempati rumah No. 80 sedangkan mbak Yuyun menyusul kemudian dengan menempati rumah No. 76 jadi antara rumah kami dan rumah mbak Yuyun hadap-hadapan diagonal persis.

Ketika Mbak Yuyun menempati rumah tersebut sekitar tahun 2000 an persisnya saya lupa, kami sangat senang sekali karena melihat caranya berpakaian (hhe republik bungkus)… dan ternyata seperti yang kami duga, diantara kami menjadi dekat, artinya di johar raya menambah populasi jilbaber …

Ketika pindah ke Johar Raya mbak Yuyun membawa bayi berumur sekitar 6 bulanan namanya Fariz … dua tahun kemudian mbak Yuyun menambah momongan satu lagi berjenis kelamin akhwat diberi nama Alia… cantik sama dengan umi abinya…

Kami dan Mbak Yuyun semakin dekat dengan adanya kerja bareng waktu menjelang Pemillihan Anggota Legislatif di DPR-RI tahun 2004, rumah kami jadi mabes teman-teman seperjuangan di koorwil RW 06 Mekarjaya Depok II Tengah dan mudah koordinasinya karena rumah yang berdekatan…

Subhanallah mbak Yuyun adalah seorang daiyah yang bersemangat dan gigih dalam berda’wah baik tabligh maupun fardiyah, sering menjadi inspirasi bagi langkah saya yang terseok karena berbagai hal terutama memenej waktu saya yang amburadul dul dul.. dan mbak yuyun selalu menyemangati … dengan bilang ceu Aat juga pasti bisa dari sisi yang lainnya (oh ya Mbak Yuyun memanggil saya ceu Aat panggilan special adik-adik saya di rumah)… ukh saya jadi semangat lagi deh untuk berda’wah dari sisi lain.. apa coba??? sampai sekarang bingung… mungkin dari sisi … sebaik-baik jadi ibu yang baik.. atau sebaik-baik jadi pencari maisyah yang baik… atau sebaik-baik jadi teman yang baik… moga saja Allah SWT memberikan kemampuan pada saya untuk da’wah bil amal melalui yang lain seperti yang dikatakan Mbak Yuyun… asyyiknya punya ukhtyfillah seperti mbak Yuyun…

Ketika di Depok ada Pilkadal… hubungan kami dan mbak Yuyun semakin kokoh, saya selalu bersemangan untuk “Nggroup” (amal jamai turunan) bersama mbak Yuyun… kelompok “Nggroup” biasa dua-dua orang… sebelum turun biasanya pake “hompimpah” hhe sebagai “ice breaking” sebelum “jalan dari pintu ke pintu”. Diantara kami para akhwat yang jadi favorit atau inceran teman atau inceran ‘Nggroup” adalah Mbak Yuyun dan saya (hhe… bener loh saya! Saya loh jadi inceran pasangan! gak tahu kenapah mungkin karena paling tua jadi lebih bisa bijaksana kalo ada penolakan)… yang jadi inceran saya untuk jadi pasangan saya …yaaa mbak Yuyun lah orangnya “smiling face” gituh… orang sulit nolak kalau melihat mbak Yuyun… wah sesuatu yang serius jadi mengasyikan… tapi kami (saya dan mbak Yuyun) selalu tidak dibolehkan untuk jadi satu pasangan… karena mungkin jangan sampai ada “pasangan terlalu handal”… mungkiin………...

Karena sesuatu hal pada tahun 2005 kami sekeluarga menjual rumah di Johar Raya 80, meninggalkan semua kenangan selama 12 tahun di Johar Raya beserta seluruh isinya terutama kenangan bersama Saudara-saudara seperjuangan untuk saling menguatkan dalam beramal shalih …

Ya Johar Raya tempat saya hijrah jasad dan ruhi (saya memulai jadi urban di Tebet kemudian di Pasarminggu) dan dipertemukan dengan mbak Yuyun… begitulah. Akhirnya kami pindah ke kampung Cikumpa 86 gang Amanah… akibatnya kami jadi jarang ketemu mbak Yuyun… sesekali sih kami saling ketemuan paling kalo lebaran…

Sampai suatu hari dikabari teman “NgGroup” koorwil 06 kami yang lain bahwa mbak Yuyun sakit dan sedang dirawat di Purwakarta di RS Holistik…. Pada tanggal 17 Agustus 2008 saya dikabari lagi bahwa mbak Yuyun sudah ada di Depok lagi dan saya berniat mau bezuk tapi karena ada Yumna, Alya dan Taqi ke Cikumpa jadi batal deh nengok mbak Yuyun.

Sampai kemudian ada informasi lanjutan bahwa mbak Yuyun akhirnya diopname di RS Fatmawati dan mau dioperasi… saya masih belum menjumpainya…. (Akh sesaknya dada saya)…

Menunda-nunda … dengan kata “Nanti saja” itulah saya. Nanti saja setelah operasi begitulah… sampai pada tanggal 25 Agustus sore jam 16.10 saya sedang di jalan pulang dari ladang maisyah, ada sms dan kemudian telp yang mengabarkan ukhtyfillah Al Karimah Wahyuning Utami (mba Yuyun) telah pergi keharibaanNya….. Innalillahi wa innailaihi rojiun… Allah SWT lebih menyayanginya……………………… Ya Allah ampuni dan kasihani dia………, maafkan kesalahannya………, muliakan tempat kembalinya……, lapangkan tempat masuknya…………………

Semoga Allah SWT menempatkanmu dalam naungan RahmahNya.... dan menerima seluruh amal baikmu ya ukhty Al Karimah Wahyuning Utami….

Selamat jalan mbk Yuyun… engkau dipanggil oleh Allah SWT dalam usia bidadari 33 tahun.....

dan……………………

Semoga keluarga yang ditinggalkannya mendapat kekuatan kesabaran...

Untuk Fariz dan Alia sabar yak nak ummi diambil yang punya, nanti sauatu saat gilirian kita PASTI….. moga Allah SWT dapat mempertemukan kembali di JannahNya.

PESAN MORAL UNTUK SAYA : kalao mau bezuk jangan ditunda-tunda, rasakan akibatnya......penyesalannya tiada terkira ...... sediiih periih yang melilit-lilit.....Astaghfirullah... Astaghfirullah......

1 komentar:

Najma mengatakan...

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ, وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ, وَاعْفُ عَنْهُ, وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ, وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ, وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ, وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ,وَابْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ, وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ, وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الْجَنَّةَ, وَاعْذِهِ مِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ اَلنَّارِ
Allahummagh firlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’ fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wawassi’ madkholahu, waghsilhu bil ma’I wattsalji wal barodi, wanaqqini minal khotayaya kama naqqoytats tsaubal abyadho minaddanas. Wabdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoiron min ahlihi, wa zaujan khorion min zaujihi, wadkhilhul jannah, wa’dzihi min ‘adzabil qabri wa min adzabin naar.

“Ya Allah ampunilah dia, sayangilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat singgahnya, luaskan tempat masuknya, mandikanlah dengan air salju dan es. Hapuskanlah kesalahannya, sebagaimana bersihnya baju putih dari kotoran, gantikanlah dengan tenpat tinggal yang lebih baik dari tempat tinggalnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarga di dunia, pasangan yang lebih baik dari pasangannya di dunia, masukkan dia ke dalam jannah, lindungi dia dari adzab kubur dan dari adzab api neraka.”