Selasa, 20 April 2010

YANG TERCECER DARI SYUKURAN 50 TAHUN PERNIKAHAN EMAK DAN ABAH DI CIMARA


Seumur-umur saya hidup jadi anaknya emak dan abah baru kali ini ada yang namanya Ultah pernikahan. Ide ini murni muncul dari mereka berdua entah terinpirasi oleh sapah dan dari manah saya merasa ”agak heran’ awalnya.

Di suatu pagi adik saya yang dari Tasikmalaya telepon mengabarkan bahwa Abah & emak mau syukuran ”Kawin Emas” dan menghimbau anak-cucu bisa pulang karena bertepatan dengan ”libur 3 hari” berturutan alias long weekend. Saya sebagai anak tertua tentu menjadi sangat bertanggung jawab untuk mensukseskan ”sykuran Abah & Emak” itu.

Abah emak memiliki 4 anak yang kesemuanya perempuan.dan saya selalu mgnhiburnya dengan hadist Nabi ”Siapa yang mempunyai tiga anak perempuan dan dia sabar terhadap mereka serta memberi mereka pakaian dari hartanya, niscaya Allah akan memberikan pelindung baginya dari api-neraka” [Ibnu Majah: 33-Kitab Al Adab, 3-Bab Birul Walid wal Ihsan Lilbanaat] biar tidak sedih karena tak memiliki anak laki-laki. Ketiga anaknya berada di luar kota saya dan adik bungsu saya di Depok dan adik saya yang kedua tinggal di Tasikmalaya mengikuti cintanya....

Setelah ada informasi akan ada syukuran Kawin Emas Emak & Abah saya langsung menghubungi adik-adik saya bahwa WAJIB hukumnya pulang dalam rangka ”Birrul Walidain”. Kalau adik saya yang di Tasikmalaya langsung menyambut dengan mengatakan... apapun kondisinya insya Allah akan pulang dengan ”full team” sesuai keinginan Abah & emak, tapi adik saya yang di Permata banyak alasan untuk tidak pulang secara full tim alasan utamanya dananya sedang dikonsentrasikan untuk sekolah anak pertamanya masuk SMPIT yah kecewa deh..

Akhirnya kami pulang naik KA bisnis Cirex.. Argojati mah mahal... keluarga saya plus besan, tapi sayang adik saya gak bisa pulang full tim karena berbagai hal jadi hanya perwakilan saja oleh si Malihanadakamila (3tahun) dan umminya awalnya si Taqi yang usianya 4 tahun mau di bawa tapi waktu pas keberangkatan si Taqi demam dengan suhu tubuh yang tinggi disertai batuk pilek (ternyata ada penyebabnya, malamnya habis makan taro berkarung-karung kiriman teman umminya) hee...

Singkat cerita kita nyampai di Cimara jam 17.00 WIB acara ”ngariung” tetangganya sudah selesai... Soranya setelah shalat maghrib kami bikin acara sangat-sangat sederhana yang sudah dirancang di Cikumpa... yaitu kuis tentang Abah dan Emak Cimara ada hadiahnya dan pesan cinta anak dan cucunya beliau.... semua wajib ngomong menyampaikan kata cinta dan sayang buat Emak dan Abah. ... Wah ternyata ada suprise dari kel. Tasik semuanya sudah menyiapkan puisi Tsuraya 4,5 tahun, Mutiaraha 8,5 tahun, Mufatissy 12,5 tahun termasuk mamahnya alis bi Iin and Oom Uken sudah siap akan membacakan puisi.... kereeeen, ternyata kel. Puitis...

Oya pada acara ”pesan cinta untuk Abah dan emak” pembawa acaranya si Lebay dari Cikumpa.. ketika membawa acarapun pasti dengan gaya lebay.... pas kel. Tasik mau membawakan puisi-puisinya diawali oleh Tsuraya si lucu menggemaskan diikuti oleh Muriarahadtul Aissy si Peukeus deuleungdeungdeu... kalau si Mufa karena sudah ABG jadi malu-malu kucing garong gak mau membacakan puisinya jadi puisinya dibacakan oleh si Rayya si ceriwis-was-wis-wus...

Diakhiri dengan kata-kata dari abah yang sangat senaaaaaang, dan bahagiaaaaaaaa bisa terlihat dengan jelas bintang-bintang di matanya bersinar-sinar .... terdengar dari suaranya yang penuh energi cinta untuk anak cucunya. Saya suka sangat suka hari itu malam itu waktu itu Emak dan Abah bahagia dengan persembahan acara sederhana kami..

Mau tahu puisi si Rayya dan Mutia nih dia asli tanpa koreksi :

Kamis 1 – 4 – 2010

Abah baik
Abah engkau baik kepadaku
Dan engkau pernah mengasih uang
Pokonya kumau itu, aku mau ini, kan diberikan oleh Abah
Kalau tidak ada mamah engkau yang mengurusku
Dan pokoknya Abah Emak baik semuanya
Baik kepadaku
T e r i m k a s i h Abah I Luv U Abah
Dari Tsurata untuk Abah
Terima kasih

Surat untuk emak

Emak
Begitu besar pahalamu
Karena kau sayang pada anak dan incumu
Aku senang memilikimu
Ya Allah ya Tuhanku
Panjangkanlah umur Emak
Dirimu yang terus menyayangiku
Aku sedih bila engkau tak ada
Kau yang menyinariku di malam dan siang seperti matahari dan bulan
Semoga dirimu masuk surga
Begitu sayang aku padamu
Diriku memang anak sejati
Karena engkau terbaik bagiku

Terima kasih Emak aku sayang padamu
Dari mutia


Ketika kami pada hari ahad 4 April pamit pulang ... abah emak memeluki kami satu per satu tanpa kata hanya mata yang bicara ”doaku bersamamu selalu”.

Dan Tsuraya menghitung hari nanya ke mamahnya ”Mah berapa hari lagi ke Ramadhan ketika kita bisa bertemu kembali seperti ini?” .....

1 komentar:

dea alias dey mengatakan...

huaaaaaaa,,aku juga bahagia banget mah waktu kemarin itu,, cuma kurang full team aja yah cucu2nya,, hmmm,,harus diadain lagi nih ntar mah,,
pas ada cicit PERTAMA!!
HOREEEEEEE