Pengalaman di Opname
Ternyata kalau kita masuk RS ada SOP yang harus dilalui :
1. Test darah (ini dia yang paling saya sebeeeel, gimana gak kulit saya yang sudah tua, lengket dan tipis diogrok-ogrok nyari jalan buat ngambil darah…. Pokoknya tindakan diambil darah itulah yang paling horror selama di rumah sakit. Dikemudian hari waktu saya kontrol sempat menolak tuk diambil darah, tapi ternyata dokternya gak mau meriksa kalau saya menolak diambil darahnya, akhirnya terpaksa saya menyerahkan tangan saya ke “drakula hitam”…. saat ketika saya nulis kisah ini bekasnya masih membiru lebam… katanya karena saya gak ikhlas hehe… soalnya pengalaman dey donor darah tak ada biru lebam berhari-hari)
2.Disuruh minum penurun panas (sumpah padahal waktu itu saya sudah gak panas)
3.Test rekam jantung (di atas usia 40 tahun secara gitu saya sudah >40 tahun)
4.Pasang infuse yang berisi cairan elektrolit (hal ini juga saya gak suka karena kulit saya kan tipis ketika dicari nadi untuk memasukan infuse wuiiih setengah mati tegang dan tentu saja sakit)
5.Test urine (katanya harus urine yang tengah-tengah…. ?? gimana coba masak urine bisa dipotong ?? saya yang salah dengar atau mbak suster yang salah perintah…. tapi saya laksanakan saja memotong urine…. Gimana coba VV )
6.Masuk kamar pake kursi roda (ini juga saya gak suka, orang saya masih bisa berjalan eh disuruh pake kusi roda ….hehe)
Keenam hal ini merupakan SOP yang harus dilewati apapun penyakitnya sedangkan tindakan lain disesuaikan dengan spesifikasi penyakit yang diderita… seperti kasus saya yang suspect Flu Buerat Banget harus ada tindakan inhalasi setiap 6 jam selama 15 menit (ini sih paling menyenangkan karena setelah diinhalasi napas jadi lega, ingus jadi encer dan mudah dikeluarkan, batuk juga ringan…).
Ada satu hal yang tak habis pikir (di benak saya yg sederhana) tentang prosedur pemberian obat, padahal simptomnya/gejalanya sudah gak ada seperti obat panas sejenis sanmol/ parasetamol tetep diberikan bersama dengan obat-obat lainnya seperti anti peradangan, obat bengek dan anti biotic….
Ada satu kejadian yang cukup menggelikan bagi saya, saat mengukur suhu tubuh dan hasilnya suhu tubuh saya sangat normal walau mbak suster mengogrok-ogrok ketek saya dengan thermometer berulang-ulang tetep 36˚C (hehehe lucu jadinyah), tapi tetep dikasih sanmol apa coba maksudnyah ??? ya sudah sanmolnya saya umpetin di bawah sprei setelah tak ada orang yang mengharuskan meminum obat, saya ambil sanmol dan melemparkannya ke dalam tas wuuus dan si dey menyaksikan dengan “takjub”….. (dey awaaassss kalo kamu bilang2 sama teteh yak ancam saya bhuehe… tapi ketika “ada yang datang” dey cerita tentang kasus sanmol itu… ya udah saya cengenges cengenges sambil berdesissss pliiis jangan bilang syapa-syapa lageh yah) … satu kata dengan nada tinggi keluar dari bibir sexeh dey “ dasar NGEYEL”…
Akhirnya terbukti walau tanpa sanmolpun suhu tubuh saya tetap normal dan saya bisa diijinkan pulang oleh dokter…. Waw ketika akan pulang ternyata ada SOP memulangkan pasen yang harus dilewati antara lain saya harus ditest darah lagih (ya tentu saja dengan full horror seperti disedot Dracula yang bukan oleh Adam Cullen…. Hiks….) .
Waaawaaawaaaaw……………………………
Alhamdulillah Allah SWT saja yang Maha Menyembuhkan ………..
Terima kasih untuk perhatian ibu/bapak/kakak/teteh/aa/abang….. jazakumullah khairan jasa
Rabu, 07 Oktober 2009
Kamis, 20 Agustus 2009
masalah bersama
Sampah Cikumpa 86
Cikumpa adalah sebuah nama tempat di depok, termasuk ke dalam wilayah kelurahan Sukmajaya. Terdapat beberapa komplek perumahan yang dikelola oleh KPR-Bank antara lain Perumahan Studio Alam Indah, Gema Pesona, Kemang Swatama, Perum. BULOG, dll… (yang lainnya saya tidak hapal)… namun sebagian besar merupakan perkampungan yang lintang pukang tak tertata secara baik dan disitulah terselip rumah kami di bawah bentangan saluran tegangan tinggi milik PLN…. (salah satu teman saya sangat alergi dengan SUTET, dan dengan sangat meyakinkan bahwa hidup di bawah SUTET sangat membahayakan bagi kesehatan…… kalau menurut keyakinan saya sih yeah wallahu’alam ajah dah … mungkin sama dengan hidup di tempat-tempat lainnya yang berbahaya….. tapi so what gitu loh …lah emang tidak ada pilihan lain).
Cikumpa sebetulnya banyak memiliki potensi yang apabila dikelola dengan baik, akan meningkatkan pendapatan warga Cikumpa, salah satu potensi tersebut yaitu Studio Alam TVRI yang merupakan hutan dan situ buatan seluas kurang lebih 10 ha. Studio Alam TVRI selain bisa jadi tempat rekreasi penduduk sekitar juga merupakan daerah resapan air untuk Cikumpa dan sekitarnya.
Hanya saja sangat disayangkan saat ini Studi Alam TVRI terbengkalai tidak terurus dan kondisi di dalamnya kacau balau sedangkan di lahan sekitarnya kotor menjadi tempat pembuangan sampah yang sangat jorok … Di sepanjang jalan antara komplek Perumahan Studi Alam Indah dan lokasi Studio Alam TVRI menjadi tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab…. sangat menyebal.
Kondisi Cikumpa dan sekitarnya seperti itu sampai saat ini tidak ada yang peduli… saya tahu itu adalah tanggung jawab bersama termasuk saya, hanya saja mulai darimana dan oleh siapa ???? . Untuk saya dan keluarga hanya bisa memulai dari diri sendiri sejak saya menjadi warga Cikumpa 4 tahun yang lalu. Bukti saya memulai dari diri sendiri selama 4 tahun di Cikumpa saya tidak pernah membuang sampah keluar dari rumah. Saya mengelola sendiri sampah rumah tangga saya dengan sangat ketat mengingat tidak ada yang mengkoordinasi masalah sampah di Cikumpa.
Bermula dari kesulitan membuang sampah sewaktu baru satu minggu tinggal di Cikumpa saya memikirkan bagaimana caranya agar tidak membuang sampah… saya jadi teringat tentang pertanian organic yang tekendala dengan pengadaan bahan pupuk organic dalam volume yang cukup besar… salah satu solusi yang mereka lakukan adalah mengumpulkan sampah dapur organic dari rumah ke rumah. Terinpirasi oleh pertanian organic tersebut, saya akhirnya mengelola sampah keluarga dengan cara memilah tiga jenis sampah yaitu :
1) sampah organic (sisa makanan, sayuran, dan sejenisnya) disimpan di karung-karung plastic dengan campuran kotoran kambing;
2) sampah yang bisa didaur ulang (botol minuman, kertas-kertas bekas corat-coret, kertas selebaran, plastic-plastik bekas minyak goreng, plastic warna putih bening, dll) di kasihkan kepada pemulung;
3) sampah berupa kertas bekas bungkus makanan, plastic-plastik berminyak, dan sejenisnya dibakar di tempat pembakaran khusus.
Jadi dengan pemilahan sampah seperti itu kami dan keluarga terbebas dari buang sampah yang menjadi masalah di Cikumpa (masalah sampah kan masalah kita semuaaaa).
Sampai saat ini kami masih bisa mengatasi masalah sampah dengan pengelolaan seperti tersebut, namun bukan tanpa kendala sama sekali. Ada beberapa kendala yang sering mengacaukan persampahan di rumah kami yaitu non keluarga inti di luar kami yang hanya 3 orang itu. Untuk asisten rumah tangga kami sudah diberi tahu dan dipasang plakat di beberapa tempat tentang “roll games” persampahan, namun masih tetap saja terjadi ketidak sinkronan pelaksanaan di lapangan misalnya sering pembantu kami (si mpok) membuang tali plastic, bungkus permen, dan plastic kecil2 lainnya ke tempat sampah organic dalam karung plastic….. Kalau sudah seperti itu saya akan langsung bertanduk waooowww...mengingatkan tentang kesalahan besar tersebut… dan si mpok akan terbirit-birit minta maaf.. ampun ma….. ampun ma……(begitu bunyinya).
Di Cikumpa 86 ada beberapa kesepakatan yang tidak boleh di langgar dan sangsinya sangat berat yaitu : 1) Membuang sampah tidak pada tempat yang tepat; 2) tidak kontribusi secara nyata dalam kebersihan rumah; 3) tidak mau membaca buku-buku yang ada…..Dan dari ketiga hal yang paling berat hukumannya adalah membuang sampah tidak pada tempatnya walau hanya selembar bungkus permen…. Langsung deh saya akan bertanduk … GgrrRhhHH…………………..Agrrrhhh………………………….
Cikumpa adalah sebuah nama tempat di depok, termasuk ke dalam wilayah kelurahan Sukmajaya. Terdapat beberapa komplek perumahan yang dikelola oleh KPR-Bank antara lain Perumahan Studio Alam Indah, Gema Pesona, Kemang Swatama, Perum. BULOG, dll… (yang lainnya saya tidak hapal)… namun sebagian besar merupakan perkampungan yang lintang pukang tak tertata secara baik dan disitulah terselip rumah kami di bawah bentangan saluran tegangan tinggi milik PLN…. (salah satu teman saya sangat alergi dengan SUTET, dan dengan sangat meyakinkan bahwa hidup di bawah SUTET sangat membahayakan bagi kesehatan…… kalau menurut keyakinan saya sih yeah wallahu’alam ajah dah … mungkin sama dengan hidup di tempat-tempat lainnya yang berbahaya….. tapi so what gitu loh …lah emang tidak ada pilihan lain).
Cikumpa sebetulnya banyak memiliki potensi yang apabila dikelola dengan baik, akan meningkatkan pendapatan warga Cikumpa, salah satu potensi tersebut yaitu Studio Alam TVRI yang merupakan hutan dan situ buatan seluas kurang lebih 10 ha. Studio Alam TVRI selain bisa jadi tempat rekreasi penduduk sekitar juga merupakan daerah resapan air untuk Cikumpa dan sekitarnya.
Hanya saja sangat disayangkan saat ini Studi Alam TVRI terbengkalai tidak terurus dan kondisi di dalamnya kacau balau sedangkan di lahan sekitarnya kotor menjadi tempat pembuangan sampah yang sangat jorok … Di sepanjang jalan antara komplek Perumahan Studi Alam Indah dan lokasi Studio Alam TVRI menjadi tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab…. sangat menyebal.
Kondisi Cikumpa dan sekitarnya seperti itu sampai saat ini tidak ada yang peduli… saya tahu itu adalah tanggung jawab bersama termasuk saya, hanya saja mulai darimana dan oleh siapa ???? . Untuk saya dan keluarga hanya bisa memulai dari diri sendiri sejak saya menjadi warga Cikumpa 4 tahun yang lalu. Bukti saya memulai dari diri sendiri selama 4 tahun di Cikumpa saya tidak pernah membuang sampah keluar dari rumah. Saya mengelola sendiri sampah rumah tangga saya dengan sangat ketat mengingat tidak ada yang mengkoordinasi masalah sampah di Cikumpa.
Bermula dari kesulitan membuang sampah sewaktu baru satu minggu tinggal di Cikumpa saya memikirkan bagaimana caranya agar tidak membuang sampah… saya jadi teringat tentang pertanian organic yang tekendala dengan pengadaan bahan pupuk organic dalam volume yang cukup besar… salah satu solusi yang mereka lakukan adalah mengumpulkan sampah dapur organic dari rumah ke rumah. Terinpirasi oleh pertanian organic tersebut, saya akhirnya mengelola sampah keluarga dengan cara memilah tiga jenis sampah yaitu :
1) sampah organic (sisa makanan, sayuran, dan sejenisnya) disimpan di karung-karung plastic dengan campuran kotoran kambing;
2) sampah yang bisa didaur ulang (botol minuman, kertas-kertas bekas corat-coret, kertas selebaran, plastic-plastik bekas minyak goreng, plastic warna putih bening, dll) di kasihkan kepada pemulung;
3) sampah berupa kertas bekas bungkus makanan, plastic-plastik berminyak, dan sejenisnya dibakar di tempat pembakaran khusus.
Jadi dengan pemilahan sampah seperti itu kami dan keluarga terbebas dari buang sampah yang menjadi masalah di Cikumpa (masalah sampah kan masalah kita semuaaaa).
Sampai saat ini kami masih bisa mengatasi masalah sampah dengan pengelolaan seperti tersebut, namun bukan tanpa kendala sama sekali. Ada beberapa kendala yang sering mengacaukan persampahan di rumah kami yaitu non keluarga inti di luar kami yang hanya 3 orang itu. Untuk asisten rumah tangga kami sudah diberi tahu dan dipasang plakat di beberapa tempat tentang “roll games” persampahan, namun masih tetap saja terjadi ketidak sinkronan pelaksanaan di lapangan misalnya sering pembantu kami (si mpok) membuang tali plastic, bungkus permen, dan plastic kecil2 lainnya ke tempat sampah organic dalam karung plastic….. Kalau sudah seperti itu saya akan langsung bertanduk waooowww...mengingatkan tentang kesalahan besar tersebut… dan si mpok akan terbirit-birit minta maaf.. ampun ma….. ampun ma……(begitu bunyinya).
Di Cikumpa 86 ada beberapa kesepakatan yang tidak boleh di langgar dan sangsinya sangat berat yaitu : 1) Membuang sampah tidak pada tempat yang tepat; 2) tidak kontribusi secara nyata dalam kebersihan rumah; 3) tidak mau membaca buku-buku yang ada…..Dan dari ketiga hal yang paling berat hukumannya adalah membuang sampah tidak pada tempatnya walau hanya selembar bungkus permen…. Langsung deh saya akan bertanduk … GgrrRhhHH…………………..Agrrrhhh………………………….
Rabu, 15 Juli 2009
Angkot Merah Jambu 09
Rumah kami terletak di antara dua wilayah Cilodong dan Sukmajaya jaraknyapun kalau diukur baik dari kelurahan Sukmajaya, maupun dari kelurahan Cilodong persis sama pegelnya (ukuran kami ketika naik ojeg dari dan ke rumah kami). Kendaraan umum satu-satunya adalah angkot 09 warna merah jambu (warna kesukaan kami bertiga), selain tentunya ojeg dan taxi hhe….
Kawasan tersebut tak ada di Google earth (setelah kami coba nyari-nyari… sampai berkeringatpun keukeuh tak ditemukan…. heuheu) dan hal ini menjadi bahan ledekan kawan-kawan dey dan Pin, bahwa Cikumpa itu daerah primitive di Depok…. (malah kawan-kawan dey di Smansa Depok mengira alat transportasi di Cikumpa itu masih naik kerbau bhuehehe)… yang jelas dan jujur saya buka rahasia ini, Cikumpa itu semrawut terutama pembuangan sampahnya kacau balau acak kadul … kami sendiri mengelola sampah dengan ketat memilah antara organic dan non organic selama 4 tahun tinggal di Cikumpa tak pernah buang sampah ke luar sekalipun… jadi …..ternyata kami bisa !!!
Bagi yang tidak punya kendaraan dan sedikit memiliki uang warga Cikumpa memilih transportasi Angkot 09 Merah Jambu yang untuk mendapatkannya diperlukan ketabahan untuk menunggu (kalau tidak sedang ber nasib baik) yang cukup luamaaa sampai bisa menghabiskan bolak-balik 3-7 kali baca buku lucu si Raditya Dika (kalau bilang baca almatsurat nanti dibilang GR sama tetangga sebelah)…… dan kaki pagel, pinggang panas, keringat menganak sungai membasahi sekujur baju seragam berbahan mengandung plastik model safari, tetep belum nongol juga si merah jambu 09……….
Kami bertiga termasuk warga Cikumpa yang sangat mengandalkan Angkot Merah Jambu 09 itu (haduh duh jadi buka rahasiah sosek kami), karena lebih murah 150 % dibanding naik ojeg. Si Merah jambu 09 selain jumlahnya sedikit dan jadwal yang tidak menentu juga dibatasi jam terbangnya. Kalau pagi bisa sepagi-paginya jam 04.00 pun kadang sudah ada, untuk sore sampai malam inilah yang bikin kantung kami berpenyakit Kanker, karena hanya dijadwal sampai jam 17.30 kalau lebih sedikit saja dari jam terbang yang sudah ditentukan langsung deh kaca si merah jambu 09nya ancur berantakan…. ?... ditimpuki oleh abang tukang ojeg…… haduh—duh…duh bagi-bagi rejeki yang cukup “membuat saya seperti kehilangan oksigen beberapa menit”.
Walau demikian adanya si Merah Jambu 09 menjadi tempat fave kami (me & dey) untuk bercengkrama pagi hari … setelah belum cukup puas dengan sisa pagi di rumah…. menunggu angkot jadi kegiatan kami yang menyenangkan… semua hal yang terlihat dikomentari, yang dirasakan di hati dikeluarkan dengan bebas pol-polan, tralala… trililili… cekikin berdua… kok berdua (?) tak bertiga (?) … ya suka-suka yang cerita lah … karena hanya si dey yang punya kegiatan dipagi hari sama seperti saya…. Cuma berbeda hasil dari kegiatan tersebut ….. kalau saya dapat uang…. kalau si dey menghabiskan uang yang saya dapat hhe…… piiiiiiisss dey.
Kalau dipikir-pikir dan dirasa-rasa .. sesungguhnya kebahagiaan itu tak jauh-jauh berada yah… ternyata kebahagiaan itu diciptakan … seperti kami menciptakan kebahagiaan bertiga di rumah, dan kamipun dapat menciptakan kepegelan berdiri menunggu si merah jambu menjadi kesenangan yang “bikin ketagihan”… ketawa ketiwi cekikikan di pingggir jalan yang berlanjut di dalam angkot sampai terminal depok memutuskan kesenangan…..
Note setelah sekian lama tak mosting akhirnya ....
Rumah kami terletak di antara dua wilayah Cilodong dan Sukmajaya jaraknyapun kalau diukur baik dari kelurahan Sukmajaya, maupun dari kelurahan Cilodong persis sama pegelnya (ukuran kami ketika naik ojeg dari dan ke rumah kami). Kendaraan umum satu-satunya adalah angkot 09 warna merah jambu (warna kesukaan kami bertiga), selain tentunya ojeg dan taxi hhe….
Kawasan tersebut tak ada di Google earth (setelah kami coba nyari-nyari… sampai berkeringatpun keukeuh tak ditemukan…. heuheu) dan hal ini menjadi bahan ledekan kawan-kawan dey dan Pin, bahwa Cikumpa itu daerah primitive di Depok…. (malah kawan-kawan dey di Smansa Depok mengira alat transportasi di Cikumpa itu masih naik kerbau bhuehehe)… yang jelas dan jujur saya buka rahasia ini, Cikumpa itu semrawut terutama pembuangan sampahnya kacau balau acak kadul … kami sendiri mengelola sampah dengan ketat memilah antara organic dan non organic selama 4 tahun tinggal di Cikumpa tak pernah buang sampah ke luar sekalipun… jadi …..ternyata kami bisa !!!
Bagi yang tidak punya kendaraan dan sedikit memiliki uang warga Cikumpa memilih transportasi Angkot 09 Merah Jambu yang untuk mendapatkannya diperlukan ketabahan untuk menunggu (kalau tidak sedang ber nasib baik) yang cukup luamaaa sampai bisa menghabiskan bolak-balik 3-7 kali baca buku lucu si Raditya Dika (kalau bilang baca almatsurat nanti dibilang GR sama tetangga sebelah)…… dan kaki pagel, pinggang panas, keringat menganak sungai membasahi sekujur baju seragam berbahan mengandung plastik model safari, tetep belum nongol juga si merah jambu 09……….
Kami bertiga termasuk warga Cikumpa yang sangat mengandalkan Angkot Merah Jambu 09 itu (haduh duh jadi buka rahasiah sosek kami), karena lebih murah 150 % dibanding naik ojeg. Si Merah jambu 09 selain jumlahnya sedikit dan jadwal yang tidak menentu juga dibatasi jam terbangnya. Kalau pagi bisa sepagi-paginya jam 04.00 pun kadang sudah ada, untuk sore sampai malam inilah yang bikin kantung kami berpenyakit Kanker, karena hanya dijadwal sampai jam 17.30 kalau lebih sedikit saja dari jam terbang yang sudah ditentukan langsung deh kaca si merah jambu 09nya ancur berantakan…. ?... ditimpuki oleh abang tukang ojeg…… haduh—duh…duh bagi-bagi rejeki yang cukup “membuat saya seperti kehilangan oksigen beberapa menit”.
Walau demikian adanya si Merah Jambu 09 menjadi tempat fave kami (me & dey) untuk bercengkrama pagi hari … setelah belum cukup puas dengan sisa pagi di rumah…. menunggu angkot jadi kegiatan kami yang menyenangkan… semua hal yang terlihat dikomentari, yang dirasakan di hati dikeluarkan dengan bebas pol-polan, tralala… trililili… cekikin berdua… kok berdua (?) tak bertiga (?) … ya suka-suka yang cerita lah … karena hanya si dey yang punya kegiatan dipagi hari sama seperti saya…. Cuma berbeda hasil dari kegiatan tersebut ….. kalau saya dapat uang…. kalau si dey menghabiskan uang yang saya dapat hhe…… piiiiiiisss dey.
Kalau dipikir-pikir dan dirasa-rasa .. sesungguhnya kebahagiaan itu tak jauh-jauh berada yah… ternyata kebahagiaan itu diciptakan … seperti kami menciptakan kebahagiaan bertiga di rumah, dan kamipun dapat menciptakan kepegelan berdiri menunggu si merah jambu menjadi kesenangan yang “bikin ketagihan”… ketawa ketiwi cekikikan di pingggir jalan yang berlanjut di dalam angkot sampai terminal depok memutuskan kesenangan…..
Note setelah sekian lama tak mosting akhirnya ....
Sabtu, 30 Mei 2009
Sekulah Gratis
Dam di ...dam di...dam….dam….......... Dam …di…dam di...dam….dam…… sekulah gratis dimana-mana... begitulah bu Mulimah yang cantik menyanyikan iklan sekulah gratis...
Gratis !!! betulkah sekolah gratis ??? akan mewujudkan......................................................
Bapaknya tukang koran.... anaknya jadi wartawan ... bapaknya sopir angkot.... anaknya jadi pilot ....
Namanya juga iklan ... syah saja membungkus sesuatu menjadi lebih menarik, soal kejujuran weeeek itu mah nomor kasabaraha.....hahaha..... (makanya jadi orang cerdas biar tak termakan iklan.....).
Apa yang terjadi sesungguhnya... mungkin benar ada sekolah gratis.... tetapi itu hanya sampai SMP saja (dengan beberapa variasi ”gratis” plus-plusnya)... tapi untuk SMA dan yang sederajat lainnya ...”gratis” ada juga (dengan sangat terbatas), tetapi dengan catatan (untuk menutupi dana operasional lain-lain dengan berlindung dibalik demi kualitas) terpaksa memakai jalur khusus melalui ”PENERIMAAN SISWA TIDAK DENGAN CARA BIASA’... gak percaya coba lihat di SMAN-SMAN berkualitas dan favorit di kota-kota besar saat ini ... tidak menerima lagi siswa dengan cara biasa ”reguler”–penerimaan standar melalui nilai UAN, UAS dan nilai raport—
Jalan lain yang ditempuh untuk mengongkosi kata ”gratis” akhirnya melalui penerimaan siswa kelas SBI ”Sekulah Bertaraf Internasional” tetap dengan saringan seperti UAN, UAS, raport dan test masuk, TETAPI plus uang masuk ”SUPER KHUSUS SBI”. Berapa coba uang masuk SMAN - SBI ???... 15.000.000,- ... iya lima belas juta rupiah.... konon SPP per bulannya Rp. 500.000,- .... (untuk sopir angkot ??? untuk tukang koran ??? kalau pemilik koran sih cingcailah)
Sesungguhnya banyak menyimpan persoalan dengan peng ”SBI”an sekolah-sekolah tersebut secara cepat, terutama masalah SDM yang tidak siap disamping masalah lainnya seperti sarana dan prasarana. Sekolah tersebut kaget dengan tuntutan tinggi para orang tua yang telah mengeluarkan uang segitu banyak.... (la iyalah mereka menuntut, mereka mengkalkulasi ... kalau di SBI harus begini... dan begitu....) Akhirnya ternyata dan ternyata uang yang berasal dari para siswa tersebut konon katanya untuk meningkatkan kemampuan guru-guru tersebut (alias untuk menyekulahkan guru-guru tersebut).... kasus duluan mana ayam dan telur terjadi.... nyata dam di dam di dam ”sekulah gratis” berdampak menggelontorkan kerumitan yang ruarrrr biasa di lapangan...
Tok...tok....bu Mus piyek nih ... anak sopir angkot.... agak sulit jadi pilot...anak tukang koran agak riweuh jadi wartawan, kalau sekulah gratis hanya sampai SMP... sedangkan meneruskan ke SMA dan perguruan tinggi ruaaarrrr biasa mahalnya.... konon katanya ada sih beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu, tetapi akses informasi hal ini seberapa jauh dapat sampai ke pelosok di seluruh Indonesia .... akses sepenting ini hanya bagi orang-orang kota dan itupun yang peduli informasi....
Tahun Ajaran Baru sudah ada di pintu rumah kita, orang tua yang akan menyekolahkan ke SMA dan Perguruan Tinggi sudah siap-siap menghitung-hitung tabungannya... bagi yang banyak uang tentu banyak pilihan SBI kah?.... PTN bisa mencoba melalui berbagai pintu... karena ada seribu pintu masuk PTN fave.... atau milih sekolah di luar negeri.
Tetapi bagi kami nih (golongan yang didendangkan bu Muslimah) yang terjadi adalah kebingungan.... iyalah bingung kayak di ”Lawang Sewu” Semarang... mau masuk manapun bingung karena tak terjangkau........................ berapa sih penghasilan sopir angkot ???? berapa sih penghasilan tungkang koran ????
Sekolah Gratis ???? ... kalau gak ada Lo Gak Rame............................................................
Pelajaran moral ke 10 keluaran SMP tidak bisa jadi PILOT..................... dan tak bisa jadi wartawan........................ gak percaya ???
Gratis !!! betulkah sekolah gratis ??? akan mewujudkan......................................................
Bapaknya tukang koran.... anaknya jadi wartawan ... bapaknya sopir angkot.... anaknya jadi pilot ....
Namanya juga iklan ... syah saja membungkus sesuatu menjadi lebih menarik, soal kejujuran weeeek itu mah nomor kasabaraha.....hahaha..... (makanya jadi orang cerdas biar tak termakan iklan.....).
Apa yang terjadi sesungguhnya... mungkin benar ada sekolah gratis.... tetapi itu hanya sampai SMP saja (dengan beberapa variasi ”gratis” plus-plusnya)... tapi untuk SMA dan yang sederajat lainnya ...”gratis” ada juga (dengan sangat terbatas), tetapi dengan catatan (untuk menutupi dana operasional lain-lain dengan berlindung dibalik demi kualitas) terpaksa memakai jalur khusus melalui ”PENERIMAAN SISWA TIDAK DENGAN CARA BIASA’... gak percaya coba lihat di SMAN-SMAN berkualitas dan favorit di kota-kota besar saat ini ... tidak menerima lagi siswa dengan cara biasa ”reguler”–penerimaan standar melalui nilai UAN, UAS dan nilai raport—
Jalan lain yang ditempuh untuk mengongkosi kata ”gratis” akhirnya melalui penerimaan siswa kelas SBI ”Sekulah Bertaraf Internasional” tetap dengan saringan seperti UAN, UAS, raport dan test masuk, TETAPI plus uang masuk ”SUPER KHUSUS SBI”. Berapa coba uang masuk SMAN - SBI ???... 15.000.000,- ... iya lima belas juta rupiah.... konon SPP per bulannya Rp. 500.000,- .... (untuk sopir angkot ??? untuk tukang koran ??? kalau pemilik koran sih cingcailah)
Sesungguhnya banyak menyimpan persoalan dengan peng ”SBI”an sekolah-sekolah tersebut secara cepat, terutama masalah SDM yang tidak siap disamping masalah lainnya seperti sarana dan prasarana. Sekolah tersebut kaget dengan tuntutan tinggi para orang tua yang telah mengeluarkan uang segitu banyak.... (la iyalah mereka menuntut, mereka mengkalkulasi ... kalau di SBI harus begini... dan begitu....) Akhirnya ternyata dan ternyata uang yang berasal dari para siswa tersebut konon katanya untuk meningkatkan kemampuan guru-guru tersebut (alias untuk menyekulahkan guru-guru tersebut).... kasus duluan mana ayam dan telur terjadi.... nyata dam di dam di dam ”sekulah gratis” berdampak menggelontorkan kerumitan yang ruarrrr biasa di lapangan...
Tok...tok....bu Mus piyek nih ... anak sopir angkot.... agak sulit jadi pilot...anak tukang koran agak riweuh jadi wartawan, kalau sekulah gratis hanya sampai SMP... sedangkan meneruskan ke SMA dan perguruan tinggi ruaaarrrr biasa mahalnya.... konon katanya ada sih beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu, tetapi akses informasi hal ini seberapa jauh dapat sampai ke pelosok di seluruh Indonesia .... akses sepenting ini hanya bagi orang-orang kota dan itupun yang peduli informasi....
Tahun Ajaran Baru sudah ada di pintu rumah kita, orang tua yang akan menyekolahkan ke SMA dan Perguruan Tinggi sudah siap-siap menghitung-hitung tabungannya... bagi yang banyak uang tentu banyak pilihan SBI kah?.... PTN bisa mencoba melalui berbagai pintu... karena ada seribu pintu masuk PTN fave.... atau milih sekolah di luar negeri.
Tetapi bagi kami nih (golongan yang didendangkan bu Muslimah) yang terjadi adalah kebingungan.... iyalah bingung kayak di ”Lawang Sewu” Semarang... mau masuk manapun bingung karena tak terjangkau........................ berapa sih penghasilan sopir angkot ???? berapa sih penghasilan tungkang koran ????
Sekolah Gratis ???? ... kalau gak ada Lo Gak Rame............................................................
Pelajaran moral ke 10 keluaran SMP tidak bisa jadi PILOT..................... dan tak bisa jadi wartawan........................ gak percaya ???
Senin, 11 Mei 2009
perjalanan tergokil
Pengalaman naik Bus DEWI SRI
Akhir dari perjalanan tour de central java kami (bu Ros dan saya) adalah di Pemalang. Setelah muter-muter dari utara, ke tengah, lanjut ke selatan, kemudian ke utara lageh (Semarang – Temanggung – Purworejo – Karanganyar – Kebumen – Purwokerto – Pemalang) huaah perjalanan terseru bersama bu Ros… soalnya naik-turun bus umum ekonomi dari terminal ke terminal… Cieeeh seraya sedang jadi musafir yang mencari wangsit………..
Sebetulnya perjalanan kami bukan tanpa ada penawaran diantar dari BPTPH Provinsi Jawa Tengah untuk kami berdua, tetapi kami menolak dengan alasan klise “takut merepotkan” (karena yang terjadi selama ini orang “Jakarta” yang DL ke daerah “sok” dan merepotkan… hehe kami ingin merubah stigma itu… ternyata ada orang dari “Jakarta” yang tidak mau “merepotkan” seperti kami berdua ini….huaaahaa sok..)…
Kembali ke laptop… akhir perjalanan “tour de central java” kami adalah Pemalang dengan rencana nginap di Tegal dan pulang dengan moda KA Argo Muria atau KA Eksekutif lainnya biar nyaman getoh… saya sampaikan ke bu Ros dan dia diam saja… saya simpulkan diam adalah tanda setuju… (bahasa perempuan … begitu kan ???)….
Karena rencananya seperti itu jadi saya menggali berbagai informasi dan pemenuhan data yang kami perlukan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHP) Pemalang dilakukan dengan santai… haha hihi dulu… ketika ditawari untuk diantar ke toko oleh-oleh khas Pantura juga saya menolak karena biar nanti saja di Tegal toh masih ada waktu… Kami pamit kepada Pa Sapto sekitar jam 17.00 WIB sore menuju Tegal naik dari depan kantor langsung… yuhuuu… dengan bus ekonomi yang full press body seperti KA Jabodetabek jam kerja… “tidak apa toh mau nyari Hotel yang bagus tuk nanti beristirahat” pikir saya… lah kan memang uang hotelnya harus dihabiskan kalau tidak habis ya harus dikembalikanlah…
Akhirnya jam 18.00 WIB sampe terminal Tegal… saya ngomong sama bu Ros “Bu kita cari hotel yuk, saya pengen berandam di air hangat” … coba apa jawaban bu Ros “kita pulang ajah bu… saya mau pulang saja”… wakwaaaw… gak nyangka ternyata diamnya bu Ros itu artinya TIDAK SETUJU… haduuh..duh..duh… piye iki… kalau membiarkan bu ros pulang sendirian naik bus berarti saya telah mendzalimi teman satu tim.. secara gitu loh bu Ros itu orang Makassar yang belum pernah naik bus umum ekonomi, tengah malam sendirian pula… haduuuh duh duh bu Ros… bu Ros… keluar deh Makassarnya tak mau dibujuk-bujuk tuk nginap di Hotel ….keukeuh… MAU PULANG SAJA SEKARANG JUGA….
Akhirnya dengan badan remuk redam, puanas, badan gatal gak karuan, saya ngalah mencari bus seadanya yang langsung ke Depok. Dengan muka ditekuk plus diwiron, saya nanya ke loket karcis untuk dapat bus yang AC yang secepatnya berangkat sekarang juga, ternyata TIDAK ADA yang langsung ke Depok… adanya bus ekonomi tanpa AC … daripada nunggu di terminal yang menyeramkan akhirnya diputuskan untuk naik bus DEWI SRI ekonomi tanpa AC… wakwaaaw… dengan bismillah akhirnya saya dan bu Ros naik bus seadanya itu… pastinya (saya) dengan rasa marah… dan diammm saja tidak mau ngomong sama bu Ros yang memenangkan pertarungan dengan saya….. hihihi..
DEWI SRI itulah nama bus yang saya dan bu Ros titipkan segala harapan… terutama harapan cepat sampai dengan selamat….
Tetapi apa yang terjadi… ternyata bus DEWI SRI itu tanpa rem… ya betul tanpa rem… sejak “ngageboy” dari terminal Tegal… langsung digeber… tanpa pake rem… alias kecepatan tinggi….terus…. terus… begitu sampai ke Jakarta….
Bisa dibayangkan saya dan bu Ros sepanjang jalan boro-boro bisa tidur, untuk menghela nafas sejenak pun tidak bisa karena sepanjang jalan kita berdua berdebar-debar ngeri sambil komat-kamit,…..maksudnya sih dzikirllah… tapi entahlah yang keluar apa… yang jelas bu Ros sepanjang jalan terus menerus menggerung-gerung ngeri…. Di sela-sela kengerian saya sempat menyalahkan bu Ros… “Nah bu Ros makanya serahkan pada ahlinya untuk memilih moda di P. Jawa ini”… bu ros sepertinya tidak mendengar apa yang saya katakan karena terus menerus bergumam dan menggerung…ngeri dengan gaya sopir bus DEWI SRI yang benar-benar membuang remnya … dan berjalan tanpa kendali….
Bayangkan kami berdua berposisi seperti itu selama perjalanan 8 jam Tegal – Jakarta (dari jam 20.00 malam sampai jam 04.00 pagi).. menggumam, menggerung, berteriak tertahan sambil komat-kamit… perjalanan yang menyeramkan… rasanya nyawa sedang dipermainkan…. Ya ampunn…. Satu kata untuk bus DEWI SRI … hiiiiiii ngeriiiiiiiiiiii…
Akhirnya alhmadulillah sampai Depok bil khusus Cikumpa pas adzan subuh… saya langsung mandi shalat subuh dan tidur… tapi ternyata tidak bisa tidur … ketegangan masih terasa.. yang mengakibatkan sakit kepala menderu-deru…. Rasanya seperti bawa tank di atas kepala…………….
perjalanan moral : ngikutin Bu Rosdiana Bustam yang “impulsive histeris” berdampak sakit kepala, seperti dinaiki tank …… huaahhaaaaa piiiis bu ros…………
Akhir dari perjalanan tour de central java kami (bu Ros dan saya) adalah di Pemalang. Setelah muter-muter dari utara, ke tengah, lanjut ke selatan, kemudian ke utara lageh (Semarang – Temanggung – Purworejo – Karanganyar – Kebumen – Purwokerto – Pemalang) huaah perjalanan terseru bersama bu Ros… soalnya naik-turun bus umum ekonomi dari terminal ke terminal… Cieeeh seraya sedang jadi musafir yang mencari wangsit………..
Sebetulnya perjalanan kami bukan tanpa ada penawaran diantar dari BPTPH Provinsi Jawa Tengah untuk kami berdua, tetapi kami menolak dengan alasan klise “takut merepotkan” (karena yang terjadi selama ini orang “Jakarta” yang DL ke daerah “sok” dan merepotkan… hehe kami ingin merubah stigma itu… ternyata ada orang dari “Jakarta” yang tidak mau “merepotkan” seperti kami berdua ini….huaaahaa sok..)…
Kembali ke laptop… akhir perjalanan “tour de central java” kami adalah Pemalang dengan rencana nginap di Tegal dan pulang dengan moda KA Argo Muria atau KA Eksekutif lainnya biar nyaman getoh… saya sampaikan ke bu Ros dan dia diam saja… saya simpulkan diam adalah tanda setuju… (bahasa perempuan … begitu kan ???)….
Karena rencananya seperti itu jadi saya menggali berbagai informasi dan pemenuhan data yang kami perlukan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHP) Pemalang dilakukan dengan santai… haha hihi dulu… ketika ditawari untuk diantar ke toko oleh-oleh khas Pantura juga saya menolak karena biar nanti saja di Tegal toh masih ada waktu… Kami pamit kepada Pa Sapto sekitar jam 17.00 WIB sore menuju Tegal naik dari depan kantor langsung… yuhuuu… dengan bus ekonomi yang full press body seperti KA Jabodetabek jam kerja… “tidak apa toh mau nyari Hotel yang bagus tuk nanti beristirahat” pikir saya… lah kan memang uang hotelnya harus dihabiskan kalau tidak habis ya harus dikembalikanlah…
Akhirnya jam 18.00 WIB sampe terminal Tegal… saya ngomong sama bu Ros “Bu kita cari hotel yuk, saya pengen berandam di air hangat” … coba apa jawaban bu Ros “kita pulang ajah bu… saya mau pulang saja”… wakwaaaw… gak nyangka ternyata diamnya bu Ros itu artinya TIDAK SETUJU… haduuh..duh..duh… piye iki… kalau membiarkan bu ros pulang sendirian naik bus berarti saya telah mendzalimi teman satu tim.. secara gitu loh bu Ros itu orang Makassar yang belum pernah naik bus umum ekonomi, tengah malam sendirian pula… haduuuh duh duh bu Ros… bu Ros… keluar deh Makassarnya tak mau dibujuk-bujuk tuk nginap di Hotel ….keukeuh… MAU PULANG SAJA SEKARANG JUGA….
Akhirnya dengan badan remuk redam, puanas, badan gatal gak karuan, saya ngalah mencari bus seadanya yang langsung ke Depok. Dengan muka ditekuk plus diwiron, saya nanya ke loket karcis untuk dapat bus yang AC yang secepatnya berangkat sekarang juga, ternyata TIDAK ADA yang langsung ke Depok… adanya bus ekonomi tanpa AC … daripada nunggu di terminal yang menyeramkan akhirnya diputuskan untuk naik bus DEWI SRI ekonomi tanpa AC… wakwaaaw… dengan bismillah akhirnya saya dan bu Ros naik bus seadanya itu… pastinya (saya) dengan rasa marah… dan diammm saja tidak mau ngomong sama bu Ros yang memenangkan pertarungan dengan saya….. hihihi..
DEWI SRI itulah nama bus yang saya dan bu Ros titipkan segala harapan… terutama harapan cepat sampai dengan selamat….
Tetapi apa yang terjadi… ternyata bus DEWI SRI itu tanpa rem… ya betul tanpa rem… sejak “ngageboy” dari terminal Tegal… langsung digeber… tanpa pake rem… alias kecepatan tinggi….terus…. terus… begitu sampai ke Jakarta….
Bisa dibayangkan saya dan bu Ros sepanjang jalan boro-boro bisa tidur, untuk menghela nafas sejenak pun tidak bisa karena sepanjang jalan kita berdua berdebar-debar ngeri sambil komat-kamit,…..maksudnya sih dzikirllah… tapi entahlah yang keluar apa… yang jelas bu Ros sepanjang jalan terus menerus menggerung-gerung ngeri…. Di sela-sela kengerian saya sempat menyalahkan bu Ros… “Nah bu Ros makanya serahkan pada ahlinya untuk memilih moda di P. Jawa ini”… bu ros sepertinya tidak mendengar apa yang saya katakan karena terus menerus bergumam dan menggerung…ngeri dengan gaya sopir bus DEWI SRI yang benar-benar membuang remnya … dan berjalan tanpa kendali….
Bayangkan kami berdua berposisi seperti itu selama perjalanan 8 jam Tegal – Jakarta (dari jam 20.00 malam sampai jam 04.00 pagi).. menggumam, menggerung, berteriak tertahan sambil komat-kamit… perjalanan yang menyeramkan… rasanya nyawa sedang dipermainkan…. Ya ampunn…. Satu kata untuk bus DEWI SRI … hiiiiiii ngeriiiiiiiiiiii…
Akhirnya alhmadulillah sampai Depok bil khusus Cikumpa pas adzan subuh… saya langsung mandi shalat subuh dan tidur… tapi ternyata tidak bisa tidur … ketegangan masih terasa.. yang mengakibatkan sakit kepala menderu-deru…. Rasanya seperti bawa tank di atas kepala…………….
perjalanan moral : ngikutin Bu Rosdiana Bustam yang “impulsive histeris” berdampak sakit kepala, seperti dinaiki tank …… huaahhaaaaa piiiis bu ros…………
Kamis, 07 Mei 2009
10 Kebiasaan Buruk Yang Merusak Otak!
Admin pada tanggal 2/05/08 | Kesehatan, INSPIRASIONAL
Sayangi otak Anda, dan ada baiknya kalau Anda kembali menelaah kebiasaan-kebiasaan kecil yang Anda anggap remeh namun berdampak negatif pada otak Anda.
1. Tidak Mau Sarapan
Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Sarapan yang terbaik di pagi hari bukanlah makanan berat seperti nasi goreng spesial, tetapi cukup air putih dan segelas jus buah segar. Ringkas dan berguna untuk tubuh!
2. Terlalu banyak makan.
Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jadi makanlah dalam porsi yang normal. Biasakan menahan diri dengan cara berhenti makan sebelum Anda kekenyangan.
3. Merokok
Jika rokok memiliki segudang efek buruk, semua orang pasti sudah tahu. Dan ada satu lagi efek buruk rokok yang terungkap di sini. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak! Bayangkan, otak manusia lama kelamaan bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya karena rajin menghisap benda berasap itu. Tak ayal di waktu tua bahkan pada saat masih muda sekalipun, kita rawan alzheimer
4. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gula
Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Karena itu, kurangi konsumsi makanan manis favorit Anda.
5. Polusi Udara
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.
6. Kurang Tidur
Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak menjadi mati kelelahan. Tapi jangan juga kebanyakan tidur karena bisa membuat Anda menjadi pemalas yang lamban. Sebaiknya tidur 6-8 jam sehari agar sehat dan bugar.
7. Menutup Kepala Ketika Sedang Tidur
Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.
8. Berpikir Terlalu Keras Ketika Sedang Sakit
Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak. Sudah tahu sedang tidak sehat, sebaiknya istirahat total dan jangan forsir otak Anda.
9. Kurangnya Stimulasi Otak
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir akan membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Rajin membaca, mendengar musik dan bermain (catur, scrabble, dll) membuat otak Anda terbiasa berpikir aktif dan kreatif.
10. Jarang Bicara
Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak. Jadi jangan terlalu bangga menjadi pendiam. Obrolan yang bermutu sangat baik untuk kesehatan Anda.
Note : for myDey: ahaayy... ngobrol itu BERMANFAAT dey... "bukan nyampah"
dari email
untuk penulis asli … insya Allah ini MLM kebaikan
Admin pada tanggal 2/05/08 | Kesehatan, INSPIRASIONAL
Sayangi otak Anda, dan ada baiknya kalau Anda kembali menelaah kebiasaan-kebiasaan kecil yang Anda anggap remeh namun berdampak negatif pada otak Anda.
1. Tidak Mau Sarapan
Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Sarapan yang terbaik di pagi hari bukanlah makanan berat seperti nasi goreng spesial, tetapi cukup air putih dan segelas jus buah segar. Ringkas dan berguna untuk tubuh!
2. Terlalu banyak makan.
Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jadi makanlah dalam porsi yang normal. Biasakan menahan diri dengan cara berhenti makan sebelum Anda kekenyangan.
3. Merokok
Jika rokok memiliki segudang efek buruk, semua orang pasti sudah tahu. Dan ada satu lagi efek buruk rokok yang terungkap di sini. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak! Bayangkan, otak manusia lama kelamaan bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya karena rajin menghisap benda berasap itu. Tak ayal di waktu tua bahkan pada saat masih muda sekalipun, kita rawan alzheimer
4. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gula
Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Karena itu, kurangi konsumsi makanan manis favorit Anda.
5. Polusi Udara
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.
6. Kurang Tidur
Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak menjadi mati kelelahan. Tapi jangan juga kebanyakan tidur karena bisa membuat Anda menjadi pemalas yang lamban. Sebaiknya tidur 6-8 jam sehari agar sehat dan bugar.
7. Menutup Kepala Ketika Sedang Tidur
Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.
8. Berpikir Terlalu Keras Ketika Sedang Sakit
Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak. Sudah tahu sedang tidak sehat, sebaiknya istirahat total dan jangan forsir otak Anda.
9. Kurangnya Stimulasi Otak
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir akan membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Rajin membaca, mendengar musik dan bermain (catur, scrabble, dll) membuat otak Anda terbiasa berpikir aktif dan kreatif.
10. Jarang Bicara
Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak. Jadi jangan terlalu bangga menjadi pendiam. Obrolan yang bermutu sangat baik untuk kesehatan Anda.
Note : for myDey: ahaayy... ngobrol itu BERMANFAAT dey... "bukan nyampah"
dari email
untuk penulis asli … insya Allah ini MLM kebaikan
Selasa, 07 April 2009
tentang DR. HIDAYAT NUR WAHID
Berikut adalah catatan seorang akh saudara kandung pimpinan MR yang sangat baik untuk kita ambil ibrahnya dari para qiyadah kita..dan terutama kepada para calon pejabat kita nanti.
AIR MATA SAYA MENETES DI RUMAH DR HIDAYAT NURWAHID
Bagikan: 10 Maret 2009 jam 2:35
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim,
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk ikut dalam acara buka bersama dengan Ketua MPR-RI, DR Muhammad Hidayat Nurwahid, MA di rumah dinasnya, kompleks Widya Chandra dengan beberapa ikhwah.
Ketika saya masuk ke rumah dinas beliau tsb, maka dalam hati saya bergumam sendiri: Alangkah sederhananya isi rumah ini. Saya melihat lagi dengan teliti, meja, kursi2, asesori yg ada, hiasan di dinding. Subhanallah, lebih sederhana dari rumah seorang camat sekalipun.
Ketika saya masuk ke rumah tsb saya memandang ke sekeliling, kebetulan ada disana Ketua DPR Agung Laksono, Wk Ketua MPR A.M Fatwa, Menteri Agama, dan sejumlah Menteri dari PKS (Mentan & Menpera) serta anggota DPR-RI, serta pejabat2 lainnya.
Lagi2 saya bergumam: Alangkah sederhananya pakaian beliau, tidak ada gelang dan cincin (seperti yg dipakai teman2 pejabat yg lain disana). Ternyata beliau masih ustaz Hidayat yg saya kenal dulu, yg membimbing tesis S2 saya dg judul: Islam & Perubahan Sosial (kasus di Pesantren PERSIS Tarogong Garut).
Terkenang kembali saat2 masa bimbingan penulisan tesis tsb, dimana saya pernah diminta datang malam hari setelah seharian aktifitas penuh beliau sebagai Presiden PKS, dan saya 10 orang tamu yg menunggu ingin bertemu. Saya kebagian yg terakhir, ditengah segala kelelahannya beliau masih menyapa saya dg senyum : MAA MAADZA MASAA'ILU YA NABIIL?
Lalu saya pandang kembali wajah beliau, kelihatan rambut yg makin memutih, beliau bolak-balik menerima tamu, saat berbuka beliau hanya sempat sebentar makan kurma & air, karena setelah beliau memimpin shalat magrib terus banyak tokoh yg berdatangan, ba'da isya & tarawih kami semua menyantap makanan, tapi beliau menerima antrian wartawan dalam & luar negeri yang ingin wawancara.
Tdk terasa airmata ana menetes, alangkah jauhnya ya ALLAH jihad ana dibandingkan dg beliau, saya masih punya kesempatan bercanda dg keluarga, membaca kitab dsb, sementara beliau benar2 sudah kehilangan privasi sebagai pejabat publik, sementara beliaupun lebih berat ujian kesabarannya untuk terus konsisten dlm kebenaran dan membela rakyat.
Tidaklah yg disebut istiqamah itu orang yg bisa istiqamah dlm keadaan di tengah2 berbagai kitab Fiqh dan Hadits seperti ana yg lemah ini. Adapun yg disebut istiqamah adalah orang yg mampu tetap konsisten di tengah berbagai kemewahan, kesenangan, keburukan, suap-menyuap dan lingkungan yang amat jahat dan menipu.
Ketika keluar dari rumah beliau saya melihat beberapa rumah diseberang yang mewah bagaikan hotel dg asesori lampu2 jalan yg mahal dan beberapa buah mobil mewah, lalu ana bertanya pd supir DR Hidayat: Rumah siapa saja yg diseberang itu? Maka jawabnya : Oh, itu rumah pak Fulan dan pak Fulan Menteri dari beberapa partai besar.
Dalam hati saya berkata: AlhamduliLLAH bukan menteri PKS. Saat pulang saya menyempatkan bertanya pd ustaz Hidayat: Ustaz, apakah nomor HP antum masih yg dulu? Jawab beliau: Benar ya akhi, masih yg dulu, tafadhal antum SMS saja ke ana, cuma afwan kalo jawabannya bisa beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, maklum SMS yang masuk tiap hari ratusan ke saya.
Kembali airmata saya menetes. alangkah beratnya cobaan beliau & khidmah beliau untuk ummat ini, benarlah nabi SAW yang bersabda bahwa orang pertama yg dinaungi oleh ALLAH SWT di Hari Kiamat nanti adalah Pemimpin yang Adil. Sambil berjalan pulang saya berdoa : Ya ALLAH, semoga beliau dijadikan pemimpin yg adil & dipanjangkan umur serta diberikan kemudahan dlm memimpin negara ini. Aaamiin ya RABB.
Penulis: Nabil
Almusawa
e: nabielfuad@yahoo. com
Untuk Nyonya Wiwik Wiratmoko
Jazakumullah untuk kiriman tulisan ini... saya publikasikan di rumah saya ini biar sering saya baca
Berikut adalah catatan seorang akh saudara kandung pimpinan MR yang sangat baik untuk kita ambil ibrahnya dari para qiyadah kita..dan terutama kepada para calon pejabat kita nanti.
AIR MATA SAYA MENETES DI RUMAH DR HIDAYAT NURWAHID
Bagikan: 10 Maret 2009 jam 2:35
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim,
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan untuk ikut dalam acara buka bersama dengan Ketua MPR-RI, DR Muhammad Hidayat Nurwahid, MA di rumah dinasnya, kompleks Widya Chandra dengan beberapa ikhwah.
Ketika saya masuk ke rumah dinas beliau tsb, maka dalam hati saya bergumam sendiri: Alangkah sederhananya isi rumah ini. Saya melihat lagi dengan teliti, meja, kursi2, asesori yg ada, hiasan di dinding. Subhanallah, lebih sederhana dari rumah seorang camat sekalipun.
Ketika saya masuk ke rumah tsb saya memandang ke sekeliling, kebetulan ada disana Ketua DPR Agung Laksono, Wk Ketua MPR A.M Fatwa, Menteri Agama, dan sejumlah Menteri dari PKS (Mentan & Menpera) serta anggota DPR-RI, serta pejabat2 lainnya.
Lagi2 saya bergumam: Alangkah sederhananya pakaian beliau, tidak ada gelang dan cincin (seperti yg dipakai teman2 pejabat yg lain disana). Ternyata beliau masih ustaz Hidayat yg saya kenal dulu, yg membimbing tesis S2 saya dg judul: Islam & Perubahan Sosial (kasus di Pesantren PERSIS Tarogong Garut).
Terkenang kembali saat2 masa bimbingan penulisan tesis tsb, dimana saya pernah diminta datang malam hari setelah seharian aktifitas penuh beliau sebagai Presiden PKS, dan saya 10 orang tamu yg menunggu ingin bertemu. Saya kebagian yg terakhir, ditengah segala kelelahannya beliau masih menyapa saya dg senyum : MAA MAADZA MASAA'ILU YA NABIIL?
Lalu saya pandang kembali wajah beliau, kelihatan rambut yg makin memutih, beliau bolak-balik menerima tamu, saat berbuka beliau hanya sempat sebentar makan kurma & air, karena setelah beliau memimpin shalat magrib terus banyak tokoh yg berdatangan, ba'da isya & tarawih kami semua menyantap makanan, tapi beliau menerima antrian wartawan dalam & luar negeri yang ingin wawancara.
Tdk terasa airmata ana menetes, alangkah jauhnya ya ALLAH jihad ana dibandingkan dg beliau, saya masih punya kesempatan bercanda dg keluarga, membaca kitab dsb, sementara beliau benar2 sudah kehilangan privasi sebagai pejabat publik, sementara beliaupun lebih berat ujian kesabarannya untuk terus konsisten dlm kebenaran dan membela rakyat.
Tidaklah yg disebut istiqamah itu orang yg bisa istiqamah dlm keadaan di tengah2 berbagai kitab Fiqh dan Hadits seperti ana yg lemah ini. Adapun yg disebut istiqamah adalah orang yg mampu tetap konsisten di tengah berbagai kemewahan, kesenangan, keburukan, suap-menyuap dan lingkungan yang amat jahat dan menipu.
Ketika keluar dari rumah beliau saya melihat beberapa rumah diseberang yang mewah bagaikan hotel dg asesori lampu2 jalan yg mahal dan beberapa buah mobil mewah, lalu ana bertanya pd supir DR Hidayat: Rumah siapa saja yg diseberang itu? Maka jawabnya : Oh, itu rumah pak Fulan dan pak Fulan Menteri dari beberapa partai besar.
Dalam hati saya berkata: AlhamduliLLAH bukan menteri PKS. Saat pulang saya menyempatkan bertanya pd ustaz Hidayat: Ustaz, apakah nomor HP antum masih yg dulu? Jawab beliau: Benar ya akhi, masih yg dulu, tafadhal antum SMS saja ke ana, cuma afwan kalo jawabannya bisa beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, maklum SMS yang masuk tiap hari ratusan ke saya.
Kembali airmata saya menetes. alangkah beratnya cobaan beliau & khidmah beliau untuk ummat ini, benarlah nabi SAW yang bersabda bahwa orang pertama yg dinaungi oleh ALLAH SWT di Hari Kiamat nanti adalah Pemimpin yang Adil. Sambil berjalan pulang saya berdoa : Ya ALLAH, semoga beliau dijadikan pemimpin yg adil & dipanjangkan umur serta diberikan kemudahan dlm memimpin negara ini. Aaamiin ya RABB.
Penulis: Nabil
Almusawa
e: nabielfuad@yahoo. com
Untuk Nyonya Wiwik Wiratmoko
Jazakumullah untuk kiriman tulisan ini... saya publikasikan di rumah saya ini biar sering saya baca
Kamis, 02 April 2009
28 tahun lalu
Sepanjang Jalan Kenangan
Menyusuri kenangan itulah … yang saya rasakan kemarin tanggal 31 Maret 2009 …. Ya sejak Januari tahun 1980 saya baru menjejakan kaki kembali ke SPMA Negeri Bogor alias Lanbow School di Cibagung – Ciomas- Bogor yang telah berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) …
Saya terdampar di Bogor mulai pertengahan tahun 1977 pada saat itu Bogor benar-benar sesuai dengan julukannya Kota Hujan, sepanjang tahun hari-hari hujan, udaranya masih bBrrrrRr….dingin sekitar 18 – 20 derajat, di, Cibalagung, Muara, Ciomas kompleks sekolah kami yang luas….pagi-pagi masih berkabut….
Sekolah kami merupakan sekolah peninggalan Belanda dengan bangunan yang menjulang tinggi …. Agak kelihatan angker (soalnya bangunannya sampai atas didominasi batu kali... jadi kayak kastil di dongeng-dongeng Dracula yang carnivore hhe soalnya dracula vegetarian kesayangan kedua anak saya…. xixixi) yang dikelilingi pohon cemara yang berusia tua di selang-seling dengan pohon mahoni, dan flamboyan, serta ciri khas yang mencolok adalah bougenvil yang sudah seperti pohon besar saking tuanya berderet-deret rapih, menjadi kanopi halaman belakang tempat duduk-duduk ketika istirahat…. . (kayaknya sih asyyyik buat syuro … tapi masa saya adalah masa auuw ah gelap Hhe…)
Sekolah kami menerapkan kurikulum 40% teori, 60% praktek…. Ini dia yang paling susah dilupakan… praktek tindak agronomi melalui nyangkul yang baik dan benar waktunya jam 5.30 pagi para siswa sudah siap di sawah atau kebun praktek (bayangkan pagi-pagi yang dingiiiin disertai gerimis berkabut anak-anak ABG usia 15-16 tahun sudah harus nyangkul yang diawasi dengan ketat oleh si asisten praktek…. Huuuuy luarr biasaa berkesan)…. Nyangkul yang kami sebut Golf… jadi tempat penghangat tubuh kami di pagi hari….
Praktek lainnya antara lain mengendarai traktor besar, replanting kebun kopi, mengokulasi mangga, nyadap pohon karet, memerah susu sapi, dan meriksa umur sapi dengan melihat jumlah giginya, dan (ini dia yang bikin heboh si anak ABG jenis makhluk Mars)…. praktek nyuntik sapi alias menghamilkan…ups maksudnya membuntingkan sapi melalui inseminasi buatan wuaaaww… pasti deh pada viktor….(victor hutabarat yang pada saat itu masih NgtoB) Hhee….
Ada satu praktek lainnya yang bikin heboh yaitu memerah susu sapi yang sesuai teori… pertama dicuci yang bersih… dipegang yang bersahabat dan mantab, dst, dst, pokoknya jadi hebohhh…
Hasil praktek semuanya bisa dini’mati sepuasnya oleh kami… pernah berhari-hari saya hanya makan talas Bogor yang diolah sekemampuan saya….digoreng… dikukus…. dikripik…. Waah pokonya sampai rasa enak Talas Bogor yang dipanen sesuai teori musnah….hhheee….
Setelah 28 tahun berlalu…………….. tempat praktek kami yang beratur-ratus hektar sebagian besar sudah beralih fungsi jadi perumahan… gedung utama yang semakin kelihatan suram masih tetap ada namun di sisi kanan kiri bangunan utama sudah berdiri bangunan baru yang entah untuk apa… kekhasan Lanbow School agak tertutupi…
Dan yang paling menyedihkan adalah saat ini sudah tidak menerima Mahasiswa baru lagi sejak ada Keppres yang menyatakan bahwa pendidikan wajib diselenggarakan oleh DIKNAS….. tidak boleh oleh Departemen lainnya…………… huuuhuuu…. Lanbow School warisan Belanda di bidang pendidikan praktis pertanian…. Sudah di DELET oleh KEPPRES……saya harus berkata…yeah tidak ada yang abadi di dunia ini …(hiks..hiks)
Seperti time tunel kembali ke tahun 1978 – 1980 saya bertemu dengan teman-teman dan Guru saya Pak Iskandar (yang masih sepupuan dengan kakek saya) setelah 28 tahun tidak bertemu…. Saya baru menyadari Pak Is (demikian kami memanggil Pak Iskandar …..dan cucu beliau ada yang kuliah di Fasilkom dan FE … UI bow..) ternyata sudah renta sama rentanya dengan gedung sekolah kami…sungguh sangat mengharu biru bertemu lagi dengan beliau yang sangat mirip dengan kakek saya…. Beliau bilang ke teman-teman saya… “Aat ini cucu saya baru bertemu setelah 28 tahun berlalu” benar-benar saya jadi malu… gak pernah silaturahim kepadanya…..Sayang tidak semua bisa bertemu hanya berenam saja ini dia :
1. Edi yang dulu slengehan, sekarang juga tetep slengehan hhe… masih lucu… lucu yang slengehan… slengehana yang lucu… . dan si Edi ini yang paling reseh kalau lagi menghamilkan sapi alias inseminasi buatan (pasti Viktor)…. Edi terima kasih nasihatnya jangan joledar (tidak silaturahim)… jangan putus silaturahim….. sering-sering kontak… begitu kata Edi yang selalu akan kurekam di benak saya….
2. Reni Hansyah Purnamasari orang Cipanas campuran Minang yang sudah jadi nenek tapi masih tetep cantik dan begajulan ___ hhe piss__. Yap ini dia temen ngkos selama di Bogor (periode rumah bu Haji) yang ngajari saya nongkrong di tukang majalah di bawah pohon Filisium di Jl. Surya Kencana Pasar Bogor… di warung bu Wahab ngajari saya darmaji (dahar lima ngaku hiji), ngajari saya ngutang bakso bayar bulanan ke si mas-mas Kebumen …..pokoknya banyak hal yang didapat dari si cantik begajulan ini…… Reni ini jagoan berantem dengan siapapun, dan tidak takut dengan siapapun kecuali takut sama….. saya …..coz takut dibukain rahasianya… Wuahhahhhaaaa…
Konon saat ini Reni sudah meninggalkan dunia hitam menjadi berganti ke ubanan….. Hhehee....yah Reni mengaku sudah tobat dan sudah bergabung dengan ”komunitas Daarut Tauhid”.... Tentang Reni ini banyak sekele sejarah hidup saya di Bogor teranyam mungkin bisa berlembar-lembar pelepah korma untuk menuliskannya.... Reni... Reni.... oooww ... Reni.... pas ketemu setelah 28 tahun RUARR BIASA BAHAGIA... karena kita sudah berubah ya Ren.... Allah telah memberiNya jalan taubat....Insya Allah...... dan sayapun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk kampanye kebaikan.... milih NOMOR 8...NOMOR 8... NOMOR 8 ...(baca seperti si Mandra ngiklankan salah satu Partainya Para Artis itu loh).... piiiiissss Ren.... dan Reni sudah deal mau Nyontreng Nomor 8 ....hahaha....
3. Rohmah yang orang Gunung Salak murni..... bener loh Rohmah asli yang murni... murni yang asli..... orang Cimanglid, Kawasan Gunung Salak.... rumahnya ajah deket ke Curug Nangka, Gunung Salak.... saya sering menginap di rumahnya yang pada masa itu beerrrrR dingiiin bisa sampai 18 – 20 derajat. Sama almarhumah uminya sering dibuatkan manisan pala, dibuatkan kueh ampyang ... itu loh.... kelapa sangray atau kacang tanah sangray pake gula merah dipanaskan...crot...crot dibikin di atas papan/ ups talenan kamsudnya.... pokoknya uminya Rohmah tuhhh baiiiiik sekaliiiii, kami (saya, Reni dan Ai Jamil) yang sering memanfaatkan kebaikannya untuk berakhir pekan di Cimanglid untuk makan gratiz...... Tapi kini beliau telah berpulang keharibaanNya dan saya TIDAK TAHU huuuhuuuhuuu.......................................... dan 28 tahun yang lalu saja kami bertemu.... menyesakkan.... seperti sedang mendaki ke langit...hampa udara..... sesak....
Rohmah adalah sahabat terbaik saya yang pernah saya temui selama 28 tahun ini, orangnya tulus, hatinya bening sebening telaga alkautsar (saya kira), terbuka dan bersahabat sejak saya menjejaki Kota Bogor yang Masih BeRrrR dingin sekaleh pada tahun 1978 an.. Rohmah menawari kehangatan persahabatan..... dan saya sangat nyaman bersamanya.... Oya saya selalu seide dengannya. makasih yah Roh untuk kesejukan sekaligus kehangatan yang diberikan untuk saya diawal-awal terdampar di Bogor... moga bisa bersama di akhirat kelak.... begitukan???....
4. Nunung yang kalem dengan wajah teduh keibuan tidak banyak berubah hanya sedikit tambah beberapa kilo saja bobotnya ....sepertinya –huuy--. Nunung ini sejak awal masuk sekolah sudah diincer sama senior-senior (masa itu kan OSPEK yang gualak-gualak). Seperti di cerita-cerita novel Ashadi Siregar (Sirkuit Kemelut, Karmila, Cintaku di Kampus Biru, Widuri, dll) senior mengincar yunior kemudian happi ending ... pas keluar langsung deh ke KUA.... tak nunggu luama lageh.... alhamdulillah Nunung dan Kang Barja Tenaga Ahli di Pusat Penelitian Agroklimat Bogor tetap seperti dulu rukun mengalun lembut... aduh Nung... dikau ini .... bikin mupeng sarerea..... heuheuy deuh.....
5. Ai Jamil Rohilah si “neli” --nenek lieur katanya Reni mah-- coordinator silaturahim seluruh angkatan 1980. Ini dia si burung prenjak yang menclok sanah menclok sinih pecicilan, centil... huuuy kagak berubah sifatnya... tapi saya pangling padanya... bener-bener sampai pangling .... apa yak yang membuat pangling.... mungkin karena berjilbab yah dulu kan rambutnya panjang selalu diurai-burai-seburai-burainya... apalagi kalau lagi menghitung umur sapi melalui jumlah gigi susunya... (kan kita mengepit kepala sapi untuk kemudian membukakan mulut sapi) itu rambut bergerai merai membuat sapi-sapi kegelian .... tidak seperti Ariel Peterpan yang terkena rambut langsung ”ngilang ruhnya” kalau sapi yang jadi prakteknya Ai sih jadi adug-adugan... geli (persis kerbau di Brebes yang tak sudi dinaikin oleh P Sutrisno Bahir Ketua Partai Artis pas kampanye hari Senin 30 Maret lalu.... hhe saya pas nongton ketiwi-wi-wi... ngetawain... kebo yang heboh dinaiki Pak Bahir...... mungkin geli atau gimanah gituh... untung P bahir sigap loncat jadi gak keinjek kebo seperti saya waktu kecil....)
Oke saya analisa ah yang membuat Ai Jamilku bikin pangling ... hemmm apa yak Wooow mungkin mike up nya ya .... ya benar kan dulu gak pernah bermike up... dan jadi tambah putih gitu seh... Ai....Ai....Ai ...saya sayang kamu karena kamulah silaturahim kita bisa terangkai kembali... Dan kamulah yang mencari-cari saya ke Pasarminggu... tidak untuk yang lain tapi untuk saya... untuk ketemu saya subhanallah.... pasti Allah mencatat itu menjadi timbunan amal baik Ai Jamil Rohilah.... tentang silaturahim yang mengharukan ..... HEBAT ... Ai hebat teruslah begitu yak karena fadhilah silaturahim itu sangat tinggi nilainya.....
Banyak kisah yang terangkai bersama Ai Jamil si pecicilan yang baik hati, yang selalu menawarkan persaudaraan dengan siapapun ... yeah 28 tahun yang lalu atau mungkin 30 tahun yang lalu... saya sempat nginap di rumahnya, di Nagrak, Cibadak, Sukabumi yang sejuk... kenangan yang mendesir-desir... indah tiada peri......
6. Weweh si encik yang ngomongnya tetep gaya Hokian, yap dialah satu-satunya teman Hokian kami angkatan 1980.. dia tetap Budha (hhe.. agak sara ya Weh) sampai sekarang kalau ada pelajaran agama, persis seperti kelas berkebutuhan khusus yang muridnya cuman satu Weweh ....sepertinya sekolah sayapun tetap semangat untuk tetep mendatangkan Guru bagi Weweh sahajah.....
Weweh orangnya rame, ketawanya gak disembunyikan alias dikeluarkan semua dengan desibel tertinggi yang dimiliki...
Kemarin kami berenam makan siang di Bondongan dekat rumah Weweh persisnya sih Optiknya Weweh ( ssst bukan optik sapi ... tapi ini benar-benar optik untuk Reni hhe...).. jadi Weweh yang biasa nyuntik sapi alias membuat sapi hamil sekarang bunting haluan ups... maksudnya banting haluan... membantu orang berpenampilan berbeda... dengan kacamata..... huewehweh......
7. Titin alias Onong alias Nyonyah Lukman Effendi ini dia si begeng seperti Gepeng kalau sekarang sih Titin persis “protipe ibu-ibu Dharmawanita” yang suaminya sukses menjadi pejabat teras....
Titin ini walau begeng yang paling cepet laku ditembak teman seangkatan... pas Ospek ajah dia sudah ada yang bantu ini bantu itu bersama-sama Lukman Efendi.. sejak itu panggilannya sudah Nyonyah Lukman dan alhamdulillah sampai sekarangpun tetap Nyonyah Lukman...
Dulu kita suka ngeledek Lukman suka dengan tulang saking kurusnya Titin.... tapi sekarang Titin woww ...Lukman sudah menimbunkan daging di tubuh Titin Wuakakak.....
Gak banyak yang bisa diceritakan dari Titin selain selalu kayak dilem sama Lukman selalu bersama-sama... dimana ada Titin pasti ada Lukman... Titin dan Lukman paket angkatan 80 yang happy end.... saat ini Lukman sudah Doktor dari IPB dan sudah punya cucu.... huuuy.... keren .....euy............................
Apa yang bisa saya ambil manfaatnya dari menelurusi waktu ke 28 tahun yang lalu.... ada banget tentu.... yang pasti silaturahim dan menurut Rasulullah SAW silaturahim akan memperpanjang umur, memuliakan, mendatangkan rejeki... tentu saja saat KAMPANYE yang tepat bagi saya..... lumayan 6 orang ....
Sebelum ketemu mereka, saya datang lengkap dengan aktribut Partai Kita Semua yang saya punya.... dan terus memepet mereka dengan hujah semampu saya...tapi ternyata teman-teman saya itu sebelumnya juga sudah cenderung kok dengan PKS....
Jadi deh saya dengan gaya Mandra yang berkoar-koar... Contreng Nomor 8.... nomor 8..... nomor 8......
Alhamdulillah...... menyusuri kenangan yang mendatangkan multi manfaat........
Menyusuri kenangan itulah … yang saya rasakan kemarin tanggal 31 Maret 2009 …. Ya sejak Januari tahun 1980 saya baru menjejakan kaki kembali ke SPMA Negeri Bogor alias Lanbow School di Cibagung – Ciomas- Bogor yang telah berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) …
Saya terdampar di Bogor mulai pertengahan tahun 1977 pada saat itu Bogor benar-benar sesuai dengan julukannya Kota Hujan, sepanjang tahun hari-hari hujan, udaranya masih bBrrrrRr….dingin sekitar 18 – 20 derajat, di, Cibalagung, Muara, Ciomas kompleks sekolah kami yang luas….pagi-pagi masih berkabut….
Sekolah kami merupakan sekolah peninggalan Belanda dengan bangunan yang menjulang tinggi …. Agak kelihatan angker (soalnya bangunannya sampai atas didominasi batu kali... jadi kayak kastil di dongeng-dongeng Dracula yang carnivore hhe soalnya dracula vegetarian kesayangan kedua anak saya…. xixixi) yang dikelilingi pohon cemara yang berusia tua di selang-seling dengan pohon mahoni, dan flamboyan, serta ciri khas yang mencolok adalah bougenvil yang sudah seperti pohon besar saking tuanya berderet-deret rapih, menjadi kanopi halaman belakang tempat duduk-duduk ketika istirahat…. . (kayaknya sih asyyyik buat syuro … tapi masa saya adalah masa auuw ah gelap Hhe…)
Sekolah kami menerapkan kurikulum 40% teori, 60% praktek…. Ini dia yang paling susah dilupakan… praktek tindak agronomi melalui nyangkul yang baik dan benar waktunya jam 5.30 pagi para siswa sudah siap di sawah atau kebun praktek (bayangkan pagi-pagi yang dingiiiin disertai gerimis berkabut anak-anak ABG usia 15-16 tahun sudah harus nyangkul yang diawasi dengan ketat oleh si asisten praktek…. Huuuuy luarr biasaa berkesan)…. Nyangkul yang kami sebut Golf… jadi tempat penghangat tubuh kami di pagi hari….
Praktek lainnya antara lain mengendarai traktor besar, replanting kebun kopi, mengokulasi mangga, nyadap pohon karet, memerah susu sapi, dan meriksa umur sapi dengan melihat jumlah giginya, dan (ini dia yang bikin heboh si anak ABG jenis makhluk Mars)…. praktek nyuntik sapi alias menghamilkan…ups maksudnya membuntingkan sapi melalui inseminasi buatan wuaaaww… pasti deh pada viktor….(victor hutabarat yang pada saat itu masih NgtoB) Hhee….
Ada satu praktek lainnya yang bikin heboh yaitu memerah susu sapi yang sesuai teori… pertama dicuci yang bersih… dipegang yang bersahabat dan mantab, dst, dst, pokoknya jadi hebohhh…
Hasil praktek semuanya bisa dini’mati sepuasnya oleh kami… pernah berhari-hari saya hanya makan talas Bogor yang diolah sekemampuan saya….digoreng… dikukus…. dikripik…. Waah pokonya sampai rasa enak Talas Bogor yang dipanen sesuai teori musnah….hhheee….
Setelah 28 tahun berlalu…………….. tempat praktek kami yang beratur-ratus hektar sebagian besar sudah beralih fungsi jadi perumahan… gedung utama yang semakin kelihatan suram masih tetap ada namun di sisi kanan kiri bangunan utama sudah berdiri bangunan baru yang entah untuk apa… kekhasan Lanbow School agak tertutupi…
Dan yang paling menyedihkan adalah saat ini sudah tidak menerima Mahasiswa baru lagi sejak ada Keppres yang menyatakan bahwa pendidikan wajib diselenggarakan oleh DIKNAS….. tidak boleh oleh Departemen lainnya…………… huuuhuuu…. Lanbow School warisan Belanda di bidang pendidikan praktis pertanian…. Sudah di DELET oleh KEPPRES……saya harus berkata…yeah tidak ada yang abadi di dunia ini …(hiks..hiks)
Seperti time tunel kembali ke tahun 1978 – 1980 saya bertemu dengan teman-teman dan Guru saya Pak Iskandar (yang masih sepupuan dengan kakek saya) setelah 28 tahun tidak bertemu…. Saya baru menyadari Pak Is (demikian kami memanggil Pak Iskandar …..dan cucu beliau ada yang kuliah di Fasilkom dan FE … UI bow..) ternyata sudah renta sama rentanya dengan gedung sekolah kami…sungguh sangat mengharu biru bertemu lagi dengan beliau yang sangat mirip dengan kakek saya…. Beliau bilang ke teman-teman saya… “Aat ini cucu saya baru bertemu setelah 28 tahun berlalu” benar-benar saya jadi malu… gak pernah silaturahim kepadanya…..Sayang tidak semua bisa bertemu hanya berenam saja ini dia :
1. Edi yang dulu slengehan, sekarang juga tetep slengehan hhe… masih lucu… lucu yang slengehan… slengehana yang lucu… . dan si Edi ini yang paling reseh kalau lagi menghamilkan sapi alias inseminasi buatan (pasti Viktor)…. Edi terima kasih nasihatnya jangan joledar (tidak silaturahim)… jangan putus silaturahim….. sering-sering kontak… begitu kata Edi yang selalu akan kurekam di benak saya….
2. Reni Hansyah Purnamasari orang Cipanas campuran Minang yang sudah jadi nenek tapi masih tetep cantik dan begajulan ___ hhe piss__. Yap ini dia temen ngkos selama di Bogor (periode rumah bu Haji) yang ngajari saya nongkrong di tukang majalah di bawah pohon Filisium di Jl. Surya Kencana Pasar Bogor… di warung bu Wahab ngajari saya darmaji (dahar lima ngaku hiji), ngajari saya ngutang bakso bayar bulanan ke si mas-mas Kebumen …..pokoknya banyak hal yang didapat dari si cantik begajulan ini…… Reni ini jagoan berantem dengan siapapun, dan tidak takut dengan siapapun kecuali takut sama….. saya …..coz takut dibukain rahasianya… Wuahhahhhaaaa…
Konon saat ini Reni sudah meninggalkan dunia hitam menjadi berganti ke ubanan….. Hhehee....yah Reni mengaku sudah tobat dan sudah bergabung dengan ”komunitas Daarut Tauhid”.... Tentang Reni ini banyak sekele sejarah hidup saya di Bogor teranyam mungkin bisa berlembar-lembar pelepah korma untuk menuliskannya.... Reni... Reni.... oooww ... Reni.... pas ketemu setelah 28 tahun RUARR BIASA BAHAGIA... karena kita sudah berubah ya Ren.... Allah telah memberiNya jalan taubat....Insya Allah...... dan sayapun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk kampanye kebaikan.... milih NOMOR 8...NOMOR 8... NOMOR 8 ...(baca seperti si Mandra ngiklankan salah satu Partainya Para Artis itu loh).... piiiiissss Ren.... dan Reni sudah deal mau Nyontreng Nomor 8 ....hahaha....
3. Rohmah yang orang Gunung Salak murni..... bener loh Rohmah asli yang murni... murni yang asli..... orang Cimanglid, Kawasan Gunung Salak.... rumahnya ajah deket ke Curug Nangka, Gunung Salak.... saya sering menginap di rumahnya yang pada masa itu beerrrrR dingiiin bisa sampai 18 – 20 derajat. Sama almarhumah uminya sering dibuatkan manisan pala, dibuatkan kueh ampyang ... itu loh.... kelapa sangray atau kacang tanah sangray pake gula merah dipanaskan...crot...crot dibikin di atas papan/ ups talenan kamsudnya.... pokoknya uminya Rohmah tuhhh baiiiiik sekaliiiii, kami (saya, Reni dan Ai Jamil) yang sering memanfaatkan kebaikannya untuk berakhir pekan di Cimanglid untuk makan gratiz...... Tapi kini beliau telah berpulang keharibaanNya dan saya TIDAK TAHU huuuhuuuhuuu.......................................... dan 28 tahun yang lalu saja kami bertemu.... menyesakkan.... seperti sedang mendaki ke langit...hampa udara..... sesak....
Rohmah adalah sahabat terbaik saya yang pernah saya temui selama 28 tahun ini, orangnya tulus, hatinya bening sebening telaga alkautsar (saya kira), terbuka dan bersahabat sejak saya menjejaki Kota Bogor yang Masih BeRrrR dingin sekaleh pada tahun 1978 an.. Rohmah menawari kehangatan persahabatan..... dan saya sangat nyaman bersamanya.... Oya saya selalu seide dengannya. makasih yah Roh untuk kesejukan sekaligus kehangatan yang diberikan untuk saya diawal-awal terdampar di Bogor... moga bisa bersama di akhirat kelak.... begitukan???....
4. Nunung yang kalem dengan wajah teduh keibuan tidak banyak berubah hanya sedikit tambah beberapa kilo saja bobotnya ....sepertinya –huuy--. Nunung ini sejak awal masuk sekolah sudah diincer sama senior-senior (masa itu kan OSPEK yang gualak-gualak). Seperti di cerita-cerita novel Ashadi Siregar (Sirkuit Kemelut, Karmila, Cintaku di Kampus Biru, Widuri, dll) senior mengincar yunior kemudian happi ending ... pas keluar langsung deh ke KUA.... tak nunggu luama lageh.... alhamdulillah Nunung dan Kang Barja Tenaga Ahli di Pusat Penelitian Agroklimat Bogor tetap seperti dulu rukun mengalun lembut... aduh Nung... dikau ini .... bikin mupeng sarerea..... heuheuy deuh.....
5. Ai Jamil Rohilah si “neli” --nenek lieur katanya Reni mah-- coordinator silaturahim seluruh angkatan 1980. Ini dia si burung prenjak yang menclok sanah menclok sinih pecicilan, centil... huuuy kagak berubah sifatnya... tapi saya pangling padanya... bener-bener sampai pangling .... apa yak yang membuat pangling.... mungkin karena berjilbab yah dulu kan rambutnya panjang selalu diurai-burai-seburai-burainya... apalagi kalau lagi menghitung umur sapi melalui jumlah gigi susunya... (kan kita mengepit kepala sapi untuk kemudian membukakan mulut sapi) itu rambut bergerai merai membuat sapi-sapi kegelian .... tidak seperti Ariel Peterpan yang terkena rambut langsung ”ngilang ruhnya” kalau sapi yang jadi prakteknya Ai sih jadi adug-adugan... geli (persis kerbau di Brebes yang tak sudi dinaikin oleh P Sutrisno Bahir Ketua Partai Artis pas kampanye hari Senin 30 Maret lalu.... hhe saya pas nongton ketiwi-wi-wi... ngetawain... kebo yang heboh dinaiki Pak Bahir...... mungkin geli atau gimanah gituh... untung P bahir sigap loncat jadi gak keinjek kebo seperti saya waktu kecil....)
Oke saya analisa ah yang membuat Ai Jamilku bikin pangling ... hemmm apa yak Wooow mungkin mike up nya ya .... ya benar kan dulu gak pernah bermike up... dan jadi tambah putih gitu seh... Ai....Ai....Ai ...saya sayang kamu karena kamulah silaturahim kita bisa terangkai kembali... Dan kamulah yang mencari-cari saya ke Pasarminggu... tidak untuk yang lain tapi untuk saya... untuk ketemu saya subhanallah.... pasti Allah mencatat itu menjadi timbunan amal baik Ai Jamil Rohilah.... tentang silaturahim yang mengharukan ..... HEBAT ... Ai hebat teruslah begitu yak karena fadhilah silaturahim itu sangat tinggi nilainya.....
Banyak kisah yang terangkai bersama Ai Jamil si pecicilan yang baik hati, yang selalu menawarkan persaudaraan dengan siapapun ... yeah 28 tahun yang lalu atau mungkin 30 tahun yang lalu... saya sempat nginap di rumahnya, di Nagrak, Cibadak, Sukabumi yang sejuk... kenangan yang mendesir-desir... indah tiada peri......
6. Weweh si encik yang ngomongnya tetep gaya Hokian, yap dialah satu-satunya teman Hokian kami angkatan 1980.. dia tetap Budha (hhe.. agak sara ya Weh) sampai sekarang kalau ada pelajaran agama, persis seperti kelas berkebutuhan khusus yang muridnya cuman satu Weweh ....sepertinya sekolah sayapun tetap semangat untuk tetep mendatangkan Guru bagi Weweh sahajah.....
Weweh orangnya rame, ketawanya gak disembunyikan alias dikeluarkan semua dengan desibel tertinggi yang dimiliki...
Kemarin kami berenam makan siang di Bondongan dekat rumah Weweh persisnya sih Optiknya Weweh ( ssst bukan optik sapi ... tapi ini benar-benar optik untuk Reni hhe...).. jadi Weweh yang biasa nyuntik sapi alias membuat sapi hamil sekarang bunting haluan ups... maksudnya banting haluan... membantu orang berpenampilan berbeda... dengan kacamata..... huewehweh......
7. Titin alias Onong alias Nyonyah Lukman Effendi ini dia si begeng seperti Gepeng kalau sekarang sih Titin persis “protipe ibu-ibu Dharmawanita” yang suaminya sukses menjadi pejabat teras....
Titin ini walau begeng yang paling cepet laku ditembak teman seangkatan... pas Ospek ajah dia sudah ada yang bantu ini bantu itu bersama-sama Lukman Efendi.. sejak itu panggilannya sudah Nyonyah Lukman dan alhamdulillah sampai sekarangpun tetap Nyonyah Lukman...
Dulu kita suka ngeledek Lukman suka dengan tulang saking kurusnya Titin.... tapi sekarang Titin woww ...Lukman sudah menimbunkan daging di tubuh Titin Wuakakak.....
Gak banyak yang bisa diceritakan dari Titin selain selalu kayak dilem sama Lukman selalu bersama-sama... dimana ada Titin pasti ada Lukman... Titin dan Lukman paket angkatan 80 yang happy end.... saat ini Lukman sudah Doktor dari IPB dan sudah punya cucu.... huuuy.... keren .....euy............................
Apa yang bisa saya ambil manfaatnya dari menelurusi waktu ke 28 tahun yang lalu.... ada banget tentu.... yang pasti silaturahim dan menurut Rasulullah SAW silaturahim akan memperpanjang umur, memuliakan, mendatangkan rejeki... tentu saja saat KAMPANYE yang tepat bagi saya..... lumayan 6 orang ....
Sebelum ketemu mereka, saya datang lengkap dengan aktribut Partai Kita Semua yang saya punya.... dan terus memepet mereka dengan hujah semampu saya...tapi ternyata teman-teman saya itu sebelumnya juga sudah cenderung kok dengan PKS....
Jadi deh saya dengan gaya Mandra yang berkoar-koar... Contreng Nomor 8.... nomor 8..... nomor 8......
Alhamdulillah...... menyusuri kenangan yang mendatangkan multi manfaat........
Selasa, 24 Februari 2009
19 Februari
Hidup ini ibarat kate, seperti edaran waktu seharian ajeh …. (kata aye…)
Kehidupan sehari yang diawali waktu subuh, kemudian dhuha, kemudian dzuhur, kemudian asar, kamudian mangrib, ditutup dengan isya, habislah perjalanan waktu kehidupan sehari itu… pada umumnya merasakan begitu cepatnya waktu berlalu, belum ini belum itu dan belum apa-apa, sudah habis edarannya sehari itu .. benar banget banget kata HAB rhm “sesungguhnya kewajiban yang harus dipenuhi lebih banyak dari waktu yang tersedia” makanya ketika pintu-pintu amal kebaikan terbuka dan kemudian tidak dimanfaatkan ”hare gene kemane ajeh” … makanya…. ahsuna amala… ahsanu amala… ahsanu amala…
Begitulah saya ketika 19 Februari lalu jam 04.00 ada bunyi sms dari TTM saya yang isinya “ Wahai ukhty.. usia menjadi bermakna ketika diisi dengan ahsanu amala…
Ijinkan pagi ini aku menyapamu dengan sebait do’a….
Ya Allah pancarkan sinarMu ke hati saudarku, sehingga langkahnya, amalnya, hidupnya senantiasa menerangi segala sesuatu di sekelilingnya…”
Serasa ada yang menarik dengan paksa dari keterlelapan menyia-nyiakan waktu dengan tidak beramal kebaikan…padahal edaran waktu saya sudah “waktu asar”
astaghfirullah… “Hare gene kemane aje “ kata-kata itu menggedor-gedor petala rasa saya…
Jam 5.30 WIB ketika kami masih hahahihi bersama kedua anak saya, TTM saya sms lagi “boleh kah saya masuk di hatimu selalu” saya langsung jawab “ukhty namamu sudah dikapling di hatiku … digrafir di langit-langit stalaktit hatiku”… TTMku menjawab “tolong buka pintu rumahmu”…. Ya Allah Ya Rabb… TTM saya Suarti binti Soetadi alias ummi Aji sudah berdiri di depan pintu rumahku… pagi-pagi bertandang ke rumahku untuk bikin surprise bagiku yang dodol ini…. Haduhhh duuh Ummi Aji…. Engkau memang Teman Tapi Maksaquh….
Bener loh sebetulnya saya ingin seluruh dunia tidak mengingat 19 Februari sebagai milad saya…(masak saya ingiiin bgd miladnya 29 Februari, kan jadi jarang tuh, hanya 4 tahun sekali ya, awalnya sih mau ngaku-ngaku tapi kan orang bisa ngitung kapan saja tahun kabisat… heu heu dodol yah) banyak alasan untuk itu, yang salah satunya adalah MALU dengan amal saya rasanya pengen ngilang deh kalau ingat alasan yang satu ini…. Hhah…(narik napas) dan ketika anak-anak saya biasa-biasa saja waktu dini hari menyapa kami, saya juga biasa saja … dan ketika subuh datang baru anak-anak bilang “Met Milad Momsky” sambil cengangas cengenges gitu dua-duanya… saya membalas dengan khusus pada mereka berdua dengan merengkuh dan mengatakan “terima kasih Dik telah banyak memberikan kebahagiaan padaquh” dan “terima kasih de telah banyak memberikan kebahagiaan padaquh” ya memang nyatanya begitu … berdua kompak menjawab “ahhh mamah jadi malu” dengan makin cengangas cengenges kuadrat….
Eh ternyata… dan ternyata kalau kita sebagai bagian dari jejaring FB milad kita diumumkan pada kawan jejaring kita yah ??? (heu heu baru tahu, padahal di kantor saya ibu-ibu nya semua memilik account FB dan tidak memberi tahukan padaquh.. dan saya juga tidak ingin terlalu banyak kawan di FB… tadinya memiliki FB itu hanya mau ngintip dey saja hha) dan di FB… dua orang Pemuda Kahfi yang merupakan jejaring FB saya mengucapkan milad kepada saya… tapi bagaimanapun itu sangat menyentuh sebuah perhatian yang tulus dan saya mengucapkan jazakumullah khairan katsiron… untuk keduanya …dan dari palung hati yang terdalam saya doakan bagi keduanya semoga sukses … sukses menjadi seorang lelaki seperti di An Nur : 37.
Pada jam 06:23:18 masuk lageh deh seseorang yang mentadzkirah… milad saya melalui sms yang katanya : “Assalamu’alaikum….. Met milad ibunda…, Smoga seiring dng bjalannya waktu, semakin mendekatkan ibunda dengan jannahNya…
Dan diberikan keberkahan umur untuk selalu menyebarkan kebahagian… Terutama bagi orang-orang yang ibunda cintai. Wassalam… (08xxx xxx xxx xx).
Saya doakan bagi pemberi doa ini semoga doa-doa mulianya dikabulkan Allah SWT… dan menjadi bagian dari yang mendapatkan pancaran cahaya ilahiyah (seperti di QS 24 : 36 – 38).
Dan saya menyerah dengan ini semua… dan mensyukuri sajah apa yang terjadi dalam edaran kehidupan saya…..
Ya Allah terima kasih atas karunia ni’matMu berupa orang-orang yang mengingatkan saya pada kebaikan… mengingatkan saya … bahwa saya sudah ada di waktu asar…
Saya ingiiiiiiin dido’akan … terutama sih saya mupeng dido’akan untuk mampu berputar bersama da’wah dan ber-ahsanu amala di dalamnya sampai waktunya habis….
Hidup ini ibarat kate, seperti edaran waktu seharian ajeh …. (kata aye…)
Kehidupan sehari yang diawali waktu subuh, kemudian dhuha, kemudian dzuhur, kemudian asar, kamudian mangrib, ditutup dengan isya, habislah perjalanan waktu kehidupan sehari itu… pada umumnya merasakan begitu cepatnya waktu berlalu, belum ini belum itu dan belum apa-apa, sudah habis edarannya sehari itu .. benar banget banget kata HAB rhm “sesungguhnya kewajiban yang harus dipenuhi lebih banyak dari waktu yang tersedia” makanya ketika pintu-pintu amal kebaikan terbuka dan kemudian tidak dimanfaatkan ”hare gene kemane ajeh” … makanya…. ahsuna amala… ahsanu amala… ahsanu amala…
Begitulah saya ketika 19 Februari lalu jam 04.00 ada bunyi sms dari TTM saya yang isinya “ Wahai ukhty.. usia menjadi bermakna ketika diisi dengan ahsanu amala…
Ijinkan pagi ini aku menyapamu dengan sebait do’a….
Ya Allah pancarkan sinarMu ke hati saudarku, sehingga langkahnya, amalnya, hidupnya senantiasa menerangi segala sesuatu di sekelilingnya…”
Serasa ada yang menarik dengan paksa dari keterlelapan menyia-nyiakan waktu dengan tidak beramal kebaikan…padahal edaran waktu saya sudah “waktu asar”
astaghfirullah… “Hare gene kemane aje “ kata-kata itu menggedor-gedor petala rasa saya…
Jam 5.30 WIB ketika kami masih hahahihi bersama kedua anak saya, TTM saya sms lagi “boleh kah saya masuk di hatimu selalu” saya langsung jawab “ukhty namamu sudah dikapling di hatiku … digrafir di langit-langit stalaktit hatiku”… TTMku menjawab “tolong buka pintu rumahmu”…. Ya Allah Ya Rabb… TTM saya Suarti binti Soetadi alias ummi Aji sudah berdiri di depan pintu rumahku… pagi-pagi bertandang ke rumahku untuk bikin surprise bagiku yang dodol ini…. Haduhhh duuh Ummi Aji…. Engkau memang Teman Tapi Maksaquh….
Bener loh sebetulnya saya ingin seluruh dunia tidak mengingat 19 Februari sebagai milad saya…(masak saya ingiiin bgd miladnya 29 Februari, kan jadi jarang tuh, hanya 4 tahun sekali ya, awalnya sih mau ngaku-ngaku tapi kan orang bisa ngitung kapan saja tahun kabisat… heu heu dodol yah) banyak alasan untuk itu, yang salah satunya adalah MALU dengan amal saya rasanya pengen ngilang deh kalau ingat alasan yang satu ini…. Hhah…(narik napas) dan ketika anak-anak saya biasa-biasa saja waktu dini hari menyapa kami, saya juga biasa saja … dan ketika subuh datang baru anak-anak bilang “Met Milad Momsky” sambil cengangas cengenges gitu dua-duanya… saya membalas dengan khusus pada mereka berdua dengan merengkuh dan mengatakan “terima kasih Dik telah banyak memberikan kebahagiaan padaquh” dan “terima kasih de telah banyak memberikan kebahagiaan padaquh” ya memang nyatanya begitu … berdua kompak menjawab “ahhh mamah jadi malu” dengan makin cengangas cengenges kuadrat….
Eh ternyata… dan ternyata kalau kita sebagai bagian dari jejaring FB milad kita diumumkan pada kawan jejaring kita yah ??? (heu heu baru tahu, padahal di kantor saya ibu-ibu nya semua memilik account FB dan tidak memberi tahukan padaquh.. dan saya juga tidak ingin terlalu banyak kawan di FB… tadinya memiliki FB itu hanya mau ngintip dey saja hha) dan di FB… dua orang Pemuda Kahfi yang merupakan jejaring FB saya mengucapkan milad kepada saya… tapi bagaimanapun itu sangat menyentuh sebuah perhatian yang tulus dan saya mengucapkan jazakumullah khairan katsiron… untuk keduanya …dan dari palung hati yang terdalam saya doakan bagi keduanya semoga sukses … sukses menjadi seorang lelaki seperti di An Nur : 37.
Pada jam 06:23:18 masuk lageh deh seseorang yang mentadzkirah… milad saya melalui sms yang katanya : “Assalamu’alaikum….. Met milad ibunda…, Smoga seiring dng bjalannya waktu, semakin mendekatkan ibunda dengan jannahNya…
Dan diberikan keberkahan umur untuk selalu menyebarkan kebahagian… Terutama bagi orang-orang yang ibunda cintai. Wassalam… (08xxx xxx xxx xx).
Saya doakan bagi pemberi doa ini semoga doa-doa mulianya dikabulkan Allah SWT… dan menjadi bagian dari yang mendapatkan pancaran cahaya ilahiyah (seperti di QS 24 : 36 – 38).
Dan saya menyerah dengan ini semua… dan mensyukuri sajah apa yang terjadi dalam edaran kehidupan saya…..
Ya Allah terima kasih atas karunia ni’matMu berupa orang-orang yang mengingatkan saya pada kebaikan… mengingatkan saya … bahwa saya sudah ada di waktu asar…
Saya ingiiiiiiin dido’akan … terutama sih saya mupeng dido’akan untuk mampu berputar bersama da’wah dan ber-ahsanu amala di dalamnya sampai waktunya habis….
Kamis, 12 Februari 2009
Metamorfusi Bergerak
Satu kata untuk kondisi di rumah saat ini adalah hebohhhh oleh angkatan 88 (edaran waktu dari jam delapan pagi sampai jam delapan malam)….
Angkatan 88 yang diketuai oleh dey adalah ruang waktu aktivitas, padahal yang bener menurut saya bukan angkatan 88 tapi angkatan 78 karena tiap hari berangkat dari rumah selalu jam 7.00 pagi bukan jam 8 dan pulang jam 8.00 malam… setiap hari…. disiplin sekaleh. Dan begitu sampai rumah teng jam 8.00 tidak langsung ganti pakaian tapi langsung sibuk menelpon dan ditelpon tentang “rumah baru dey” Fusi, sampai saya dan kakaknya mengeluarkan bunyi ck…ck…ck …dan komentar serempak:”wow sibuk buuu” …
Di Fusi Dey diamanahi Divisi PSDM, cukup menantang karena harus mengurusi para pengurusnya yang notabene pasti menuntut ketuanya memiliki integritas (iya kan? iya dunk?)… karena di Fusi yang pastinya terdiri dari sekumpulan pemuda Kahfi atau minimal mengharapkan ingin menjadi “Pemuda Kahfi” tentunya menuntut pemimpinnya Pemuda Kahfi pula, dan atau minimal sedang berproses kearah sana… jadi ... saya pikir ini kesempatan baik bagi dey berenang sambil nyari mutiara…pasti akan memberikan pembelajaran untuk peningkatan ruhiyah dan tsaqofahnya…... semoga….amin ya Allah…
Waktu pertama ditawari untuk masuk PSDM Fusi, dey sms minta ijin saya … saya katakan “itu tantangan dey, untuk menjadi lebih baik” … insya Allah …
Saya berharap dengan masuknya dey di Fusi dan diamanahi sebagai yang men”tadzkirah” dey akan selalu ingat tadzkirahNya…. “Kebencian di sisi Allah, bagi yang mengatakan tapi belum mengamalkan” (QS Ash Ashaff:3)…. berat sekaleh…
Saya tekanken ayuk atuh… kamu harusnya makin “keren” tidak hanya “keren hahay”, tapi harus KEREN sekale…. seperti partainya Pa Musholi dan Bu Sita Soekanto …. Partai Keren Sekale….hhe
Untuk menjadi KEREN hanya ada satu caranya yaitu senantiasa berputar/bergerak dalam garis edarNya… karena, Bergerak itu sehat…. Bergerak itu hidup…. sedangkan diam itu penyakit (air yang diam sumber penyakit), diam itu mati. Bergerak itu indah… Bergerak itu bahagia… ada salah satu peribahasa yang saya ambil dengan gaya bebas “bergerak-gerak dahulu bermenang-menang kemudian”… v _ v
Merupakan kebahagiaan yang tak terhingga bagi saya, ketika melihat ada sekumpulan para pemuda selalu bergerak kearah kebaikan…. dan mengkampanyekan kebaikan…. kemudian komitmen menjadi mu’mun haqqan yang akan membuat pertolonganNya turun…… metamorfusi Fastaqim……………
Wallahu’alam bishowab……………..
Satu kata untuk kondisi di rumah saat ini adalah hebohhhh oleh angkatan 88 (edaran waktu dari jam delapan pagi sampai jam delapan malam)….
Angkatan 88 yang diketuai oleh dey adalah ruang waktu aktivitas, padahal yang bener menurut saya bukan angkatan 88 tapi angkatan 78 karena tiap hari berangkat dari rumah selalu jam 7.00 pagi bukan jam 8 dan pulang jam 8.00 malam… setiap hari…. disiplin sekaleh. Dan begitu sampai rumah teng jam 8.00 tidak langsung ganti pakaian tapi langsung sibuk menelpon dan ditelpon tentang “rumah baru dey” Fusi, sampai saya dan kakaknya mengeluarkan bunyi ck…ck…ck …dan komentar serempak:”wow sibuk buuu” …
Di Fusi Dey diamanahi Divisi PSDM, cukup menantang karena harus mengurusi para pengurusnya yang notabene pasti menuntut ketuanya memiliki integritas (iya kan? iya dunk?)… karena di Fusi yang pastinya terdiri dari sekumpulan pemuda Kahfi atau minimal mengharapkan ingin menjadi “Pemuda Kahfi” tentunya menuntut pemimpinnya Pemuda Kahfi pula, dan atau minimal sedang berproses kearah sana… jadi ... saya pikir ini kesempatan baik bagi dey berenang sambil nyari mutiara…pasti akan memberikan pembelajaran untuk peningkatan ruhiyah dan tsaqofahnya…... semoga….amin ya Allah…
Waktu pertama ditawari untuk masuk PSDM Fusi, dey sms minta ijin saya … saya katakan “itu tantangan dey, untuk menjadi lebih baik” … insya Allah …
Saya berharap dengan masuknya dey di Fusi dan diamanahi sebagai yang men”tadzkirah” dey akan selalu ingat tadzkirahNya…. “Kebencian di sisi Allah, bagi yang mengatakan tapi belum mengamalkan” (QS Ash Ashaff:3)…. berat sekaleh…
Saya tekanken ayuk atuh… kamu harusnya makin “keren” tidak hanya “keren hahay”, tapi harus KEREN sekale…. seperti partainya Pa Musholi dan Bu Sita Soekanto …. Partai Keren Sekale….hhe
Untuk menjadi KEREN hanya ada satu caranya yaitu senantiasa berputar/bergerak dalam garis edarNya… karena, Bergerak itu sehat…. Bergerak itu hidup…. sedangkan diam itu penyakit (air yang diam sumber penyakit), diam itu mati. Bergerak itu indah… Bergerak itu bahagia… ada salah satu peribahasa yang saya ambil dengan gaya bebas “bergerak-gerak dahulu bermenang-menang kemudian”… v _ v
Merupakan kebahagiaan yang tak terhingga bagi saya, ketika melihat ada sekumpulan para pemuda selalu bergerak kearah kebaikan…. dan mengkampanyekan kebaikan…. kemudian komitmen menjadi mu’mun haqqan yang akan membuat pertolonganNya turun…… metamorfusi Fastaqim……………
Wallahu’alam bishowab……………..
Senin, 26 Januari 2009
KEPEK-AN …
Saya mau cerita tentang pengalaman saya yang sangat tidak mengenakan dan memalukan di pertengahan Januari tahun 2009 ini, agak-agak dodol sih (kalau kata anak saya).
Begini ceritanya (hhe): Berawal dari kegiatan sederhana kami “menyapa dengan apa yang kita punya” Ibu-Ibu anak-anak yatim (orang tua tunggal) di Kalibaru. Kegiatan yang sederhana seperti yang lalu-lalu acaranya terdiri dari sapaan hangat dari pengurus kemudian diawali dengan tilawah, yang dilanjutkan dengan ceramah atau kultum (karena memang tidak panjang lebar tapi saya rasa lebih 7 menit… jadi apah namanyah yah ???) diakhiri dengan do’a. Ketika selesai doa baru deh pemberian cendra mata atau bingkisan buat anaknya di rumah (karena biasanya anaknya tidak ikut serta ---tentunya maksudnya anak yatimnya hhe dasaaar---) diberikan.
Oya untuk pencermah biasanya nyari dari luar (yang gratisss !!! Hhe), kalau tidak dapat yang gratisan dari luar terpaksa deh kita-kita yang ngultumin katanya sih wajib digilir…. (duuh bagi saya hal inilah yang bikin resah, karena takut kebagian kultum hhuuhuu ngabayanginnya ajah udah keluar keringat dingin segede-gede biji kemiri kayaknya bagi saya lebih baik makan deh dari pada disuruh ngomong di depan ibu-ibu majlis ta’lim…... betull.....sirius).
Pada kegiatan 2 bulan yang lalu kalau tidak salah bulan November 2008 (oya kegiatan dilaksanakan setiap 2 bulanan) alhamdulillah ada dermawan yang baik hati (pastilah rajin menabung :P) salah seorang Aleg dari PKS Jabar yang memberikan tambahan santunan sehingga oleh-oleh yang dibawa ibu-ibu anak yatim pada waktu itu lumayanlah… dan alhmadulillahnya lagi beliau (Bapak Drs. Beni Bambang Erawan--- duuuh mohon kereksi nih pada Azka pemilik Hakuna Matata mohon maaf kalau nama dan titelnya salah eja) mau sekaligus memberikan ceramah, HORE BANGET deh dan luaarrr biassaa… eeeh subhanallah-subahanallah pisan lah … udah keluar hepeng keluar suara pula…. Hhe terima kasih Pa Beni… ditunggu santunan berikutnya…:P
Acara berjalan dengan amat sangat memuaskan bayangkan saja yang memberikan ceramah Bapak Anggota DPR Wakil Rakyat Yang Terhormat di komunitas ibu-ibu anak yatim sederhana yang jumlahnya 50 orang… dan isi ceramahnya segar-segar hore… terbukti banyak yang nanya… isi ceramahnya tentang kasih sayang (bisa banget deh soalnya cerita pengalaman langsung di keluarga beliau ..… ya lah kel. si Hakuna Matata).
Untuk kegiatan kali ini (Januari 2009) nampaknya menghadapi beberapa masalah dalam pelaksanaannya yang pertama belum ada pembicara, yang kedua belum ada dana (no hepeng bah) untuk diberikan kepada anak-anak yatim sebagai oleh-oleh (memang sih sudah ada yang dapat bea siswa dari Qatar Charity hanya beberapa gelintir saja), kami sedang mencari donatur namun sampai saat ini belum ada yang tembus….padahal jadwal 2 bulanan sudah lewat seminggu dari yang seharusnya….
Bagaimanapun keadaannya acara harus dilaksanakan… begitu yang ada di hati kami.. ada sisa uang yang lalu namun belum mencukupi jadi akhirnya kita saling berbisik di telinga … ayo-ayo-ayo beramalah-beramalah-beramalah… “Okey acara santunan jadi tanggal 17 januari 2009” kata Kak Dani (si ujung tombak kegiatan) via sms ke saya lalu saya distribusikan tuh informasi ke saudara-saudara saya yang lain… dan mengabarkan harus ada pembicara dari kita karena pembicara dari luar sedang ada acara lain pada waktu yang bersamaan… yah okeh kita tunjuk ibu Wiwik dan sebagai “tandem” adalah mba Cici… okey untuk konsumsi snack semua pengurus WAJIB pada bawa untuk 60 orang (ibu anak yatim dan kita-kita)… memang betul-betul sederhana sekale…
Saya yang selalu jadi tempat curhat “si ujung tombak” acara ini merasa tenang akhirnya akan jalan tuh kegiatan santunan walau sangat-sangat sederhana “cendramatanya” disesuaikan dengan dana serabutan yang ada…. Tanggal 16 Januari malam jam 21.00 “si ujung tombak” sms saya “buuu belum ada pembicara bu Wiwik gak bisa karena harus masuk kantor ada yang harus diselesaikan… jadi untuk tandem mbak Cici anti sajah yah” saya balas smsnya “mbak saya bukan tabliger lagi pula saya harus selalu pake ngelihat buku suka gak hapal.. yang lain saja okeh” sms dijawab “okeh deh tapi siap-siap saja untuk ganti mbak Cici”..
Akhirnya malam itu saya tidur jam 23.40 mencari bahan sebagai materi cadangan yang akan disampaikan dan membuat pointernya di kertas yang sudah dilipat kecil-kecil untuk berjaga-jaga… walau sebagai tandem kan tetap harus menyiapkan diri… begituh…
Tanggal 17 Januari pagi jam 7.00 saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya snack, alqur’an, buku-buku dan kepek-an pointer bahan ngomong… disiapkan di meja tamu biar gak lupa… gak terasa sudah jam 09.00 padahal acara dimulai jam 09.00 saya sih tenang ajah malah sengaja agak siang biar mba Cici sajah …
Sampai tempat kegiatan ibu-ibu anak yatim sudah pada hadir, mbak Dani “si ujung tombak” wara-wiri dg muka senyum basi … ternyata mbak Cici belum datang… dan katanya “buuu siap ngomong yah”… haduuuh … tenang sih kan sudah ada kepek-an tinggal dilihat-lihat ajah apa yang akan diomongkan… saya buka tas untuk ngambil kepekan ternyata GAK ADA dibolak-balik tas tetap dan keukeuh GAK ADA di tas alias tak terbawa …. Huu huu huuu pasti ketinggalan di meja tamu ituh…sedangkan saya sudah diperkenalkan oleh MC sebagai yang akan ngomong… YA ALLAH…. Bener-bener… kalut… tapi harus ngomong…. “Piye mbak dani kepek-an saya TERTINGGAL .. umm..yang saya ingat saja yah” kata saya (dengan gugup)….. akhirnya saya ngomong (mungkin) gak karuan jauh dari tenang dan sangaaaat jauuuh dari berbicara dengan sistematis dan pastinya GARING bangets……………terbukti gak ada yang mau nanya Wakwaawwww….Duuuuh ampuuuun gusti Allah…..
Semampu saya ya Allah……………
Saya mau cerita tentang pengalaman saya yang sangat tidak mengenakan dan memalukan di pertengahan Januari tahun 2009 ini, agak-agak dodol sih (kalau kata anak saya).
Begini ceritanya (hhe): Berawal dari kegiatan sederhana kami “menyapa dengan apa yang kita punya” Ibu-Ibu anak-anak yatim (orang tua tunggal) di Kalibaru. Kegiatan yang sederhana seperti yang lalu-lalu acaranya terdiri dari sapaan hangat dari pengurus kemudian diawali dengan tilawah, yang dilanjutkan dengan ceramah atau kultum (karena memang tidak panjang lebar tapi saya rasa lebih 7 menit… jadi apah namanyah yah ???) diakhiri dengan do’a. Ketika selesai doa baru deh pemberian cendra mata atau bingkisan buat anaknya di rumah (karena biasanya anaknya tidak ikut serta ---tentunya maksudnya anak yatimnya hhe dasaaar---) diberikan.
Oya untuk pencermah biasanya nyari dari luar (yang gratisss !!! Hhe), kalau tidak dapat yang gratisan dari luar terpaksa deh kita-kita yang ngultumin katanya sih wajib digilir…. (duuh bagi saya hal inilah yang bikin resah, karena takut kebagian kultum hhuuhuu ngabayanginnya ajah udah keluar keringat dingin segede-gede biji kemiri kayaknya bagi saya lebih baik makan deh dari pada disuruh ngomong di depan ibu-ibu majlis ta’lim…... betull.....sirius).
Pada kegiatan 2 bulan yang lalu kalau tidak salah bulan November 2008 (oya kegiatan dilaksanakan setiap 2 bulanan) alhamdulillah ada dermawan yang baik hati (pastilah rajin menabung :P) salah seorang Aleg dari PKS Jabar yang memberikan tambahan santunan sehingga oleh-oleh yang dibawa ibu-ibu anak yatim pada waktu itu lumayanlah… dan alhmadulillahnya lagi beliau (Bapak Drs. Beni Bambang Erawan--- duuuh mohon kereksi nih pada Azka pemilik Hakuna Matata mohon maaf kalau nama dan titelnya salah eja) mau sekaligus memberikan ceramah, HORE BANGET deh dan luaarrr biassaa… eeeh subhanallah-subahanallah pisan lah … udah keluar hepeng keluar suara pula…. Hhe terima kasih Pa Beni… ditunggu santunan berikutnya…:P
Acara berjalan dengan amat sangat memuaskan bayangkan saja yang memberikan ceramah Bapak Anggota DPR Wakil Rakyat Yang Terhormat di komunitas ibu-ibu anak yatim sederhana yang jumlahnya 50 orang… dan isi ceramahnya segar-segar hore… terbukti banyak yang nanya… isi ceramahnya tentang kasih sayang (bisa banget deh soalnya cerita pengalaman langsung di keluarga beliau ..… ya lah kel. si Hakuna Matata).
Untuk kegiatan kali ini (Januari 2009) nampaknya menghadapi beberapa masalah dalam pelaksanaannya yang pertama belum ada pembicara, yang kedua belum ada dana (no hepeng bah) untuk diberikan kepada anak-anak yatim sebagai oleh-oleh (memang sih sudah ada yang dapat bea siswa dari Qatar Charity hanya beberapa gelintir saja), kami sedang mencari donatur namun sampai saat ini belum ada yang tembus….padahal jadwal 2 bulanan sudah lewat seminggu dari yang seharusnya….
Bagaimanapun keadaannya acara harus dilaksanakan… begitu yang ada di hati kami.. ada sisa uang yang lalu namun belum mencukupi jadi akhirnya kita saling berbisik di telinga … ayo-ayo-ayo beramalah-beramalah-beramalah… “Okey acara santunan jadi tanggal 17 januari 2009” kata Kak Dani (si ujung tombak kegiatan) via sms ke saya lalu saya distribusikan tuh informasi ke saudara-saudara saya yang lain… dan mengabarkan harus ada pembicara dari kita karena pembicara dari luar sedang ada acara lain pada waktu yang bersamaan… yah okeh kita tunjuk ibu Wiwik dan sebagai “tandem” adalah mba Cici… okey untuk konsumsi snack semua pengurus WAJIB pada bawa untuk 60 orang (ibu anak yatim dan kita-kita)… memang betul-betul sederhana sekale…
Saya yang selalu jadi tempat curhat “si ujung tombak” acara ini merasa tenang akhirnya akan jalan tuh kegiatan santunan walau sangat-sangat sederhana “cendramatanya” disesuaikan dengan dana serabutan yang ada…. Tanggal 16 Januari malam jam 21.00 “si ujung tombak” sms saya “buuu belum ada pembicara bu Wiwik gak bisa karena harus masuk kantor ada yang harus diselesaikan… jadi untuk tandem mbak Cici anti sajah yah” saya balas smsnya “mbak saya bukan tabliger lagi pula saya harus selalu pake ngelihat buku suka gak hapal.. yang lain saja okeh” sms dijawab “okeh deh tapi siap-siap saja untuk ganti mbak Cici”..
Akhirnya malam itu saya tidur jam 23.40 mencari bahan sebagai materi cadangan yang akan disampaikan dan membuat pointernya di kertas yang sudah dilipat kecil-kecil untuk berjaga-jaga… walau sebagai tandem kan tetap harus menyiapkan diri… begituh…
Tanggal 17 Januari pagi jam 7.00 saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya snack, alqur’an, buku-buku dan kepek-an pointer bahan ngomong… disiapkan di meja tamu biar gak lupa… gak terasa sudah jam 09.00 padahal acara dimulai jam 09.00 saya sih tenang ajah malah sengaja agak siang biar mba Cici sajah …
Sampai tempat kegiatan ibu-ibu anak yatim sudah pada hadir, mbak Dani “si ujung tombak” wara-wiri dg muka senyum basi … ternyata mbak Cici belum datang… dan katanya “buuu siap ngomong yah”… haduuuh … tenang sih kan sudah ada kepek-an tinggal dilihat-lihat ajah apa yang akan diomongkan… saya buka tas untuk ngambil kepekan ternyata GAK ADA dibolak-balik tas tetap dan keukeuh GAK ADA di tas alias tak terbawa …. Huu huu huuu pasti ketinggalan di meja tamu ituh…sedangkan saya sudah diperkenalkan oleh MC sebagai yang akan ngomong… YA ALLAH…. Bener-bener… kalut… tapi harus ngomong…. “Piye mbak dani kepek-an saya TERTINGGAL .. umm..yang saya ingat saja yah” kata saya (dengan gugup)….. akhirnya saya ngomong (mungkin) gak karuan jauh dari tenang dan sangaaaat jauuuh dari berbicara dengan sistematis dan pastinya GARING bangets……………terbukti gak ada yang mau nanya Wakwaawwww….Duuuuh ampuuuun gusti Allah…..
Semampu saya ya Allah……………
Rabu, 07 Januari 2009
Pak Sekjen Deptan yang keren nilai-nilai
wusss ...arahan Sekjen Deptan Dr. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Sp.I untuk tim penilai jabfung POPT berubah jadi ruangan penyejuk jiwa...
Wuihhh coba semua pejabat pemerintah seperti Pak Sekjen kami, arahan pejabat eselon I yang biasanya "penuh instruksi kaku" jadi bener-bener rihlah jiwa para penilai jabatan fungsional penyuluh pertanian dan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT)
kata beliau juklak dan juknis jabfung itu instrumen yang kaku dan mati.... instrumen utama dalam menjalankan semua tugas yang diemban adalah manusia dengan seperangkat nilai-nilai yang dianutnya.
Oleh karenanya hambatan yang berupa nilai negatif harus dikembalikan pada koridor yang benar.
Beliau menyarankan tim penilai jabfung, ketika melaksanakan tugasnya untuk sering-sering ingat tentang tujuan penciptaan manusia, tugas yang diemban manusia, pertanggung jawaban dari setiap amanah.....dan yang paling PASTI dari diri kita akan MATI....
Beliau juga menekankan perlunya kerja jamaah (team work) yang produktif, positif dan memiliki amal unggulan....
Pak Sekjen kami memang KEREN euy ... Selamat ya pa ...selamat menjadikan setiap pertemuan menjadi ladang amal bagi Bapak.... aminnn..
wusss ...arahan Sekjen Deptan Dr. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Sp.I untuk tim penilai jabfung POPT berubah jadi ruangan penyejuk jiwa...
Wuihhh coba semua pejabat pemerintah seperti Pak Sekjen kami, arahan pejabat eselon I yang biasanya "penuh instruksi kaku" jadi bener-bener rihlah jiwa para penilai jabatan fungsional penyuluh pertanian dan pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT)
kata beliau juklak dan juknis jabfung itu instrumen yang kaku dan mati.... instrumen utama dalam menjalankan semua tugas yang diemban adalah manusia dengan seperangkat nilai-nilai yang dianutnya.
Oleh karenanya hambatan yang berupa nilai negatif harus dikembalikan pada koridor yang benar.
Beliau menyarankan tim penilai jabfung, ketika melaksanakan tugasnya untuk sering-sering ingat tentang tujuan penciptaan manusia, tugas yang diemban manusia, pertanggung jawaban dari setiap amanah.....dan yang paling PASTI dari diri kita akan MATI....
Beliau juga menekankan perlunya kerja jamaah (team work) yang produktif, positif dan memiliki amal unggulan....
Pak Sekjen kami memang KEREN euy ... Selamat ya pa ...selamat menjadikan setiap pertemuan menjadi ladang amal bagi Bapak.... aminnn..
Langganan:
Postingan (Atom)