Senin, 11 Mei 2009

perjalanan tergokil

Pengalaman naik Bus DEWI SRI


Akhir dari perjalanan tour de central java kami (bu Ros dan saya) adalah di Pemalang. Setelah muter-muter dari utara, ke tengah, lanjut ke selatan, kemudian ke utara lageh (Semarang – Temanggung – Purworejo – Karanganyar – Kebumen – Purwokerto – Pemalang) huaah perjalanan terseru bersama bu Ros… soalnya naik-turun bus umum ekonomi dari terminal ke terminal… Cieeeh seraya sedang jadi musafir yang mencari wangsit………..

Sebetulnya perjalanan kami bukan tanpa ada penawaran diantar dari BPTPH Provinsi Jawa Tengah untuk kami berdua, tetapi kami menolak dengan alasan klise “takut merepotkan” (karena yang terjadi selama ini orang “Jakarta” yang DL ke daerah “sok” dan merepotkan… hehe kami ingin merubah stigma itu… ternyata ada orang dari “Jakarta” yang tidak mau “merepotkan” seperti kami berdua ini….huaaahaa sok..)…

Kembali ke laptop… akhir perjalanan “tour de central java” kami adalah Pemalang dengan rencana nginap di Tegal dan pulang dengan moda KA Argo Muria atau KA Eksekutif lainnya biar nyaman getoh… saya sampaikan ke bu Ros dan dia diam saja… saya simpulkan diam adalah tanda setuju… (bahasa perempuan … begitu kan ???)….

Karena rencananya seperti itu jadi saya menggali berbagai informasi dan pemenuhan data yang kami perlukan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (LPHP) Pemalang dilakukan dengan santai… haha hihi dulu… ketika ditawari untuk diantar ke toko oleh-oleh khas Pantura juga saya menolak karena biar nanti saja di Tegal toh masih ada waktu… Kami pamit kepada Pa Sapto sekitar jam 17.00 WIB sore menuju Tegal naik dari depan kantor langsung… yuhuuu… dengan bus ekonomi yang full press body seperti KA Jabodetabek jam kerja… “tidak apa toh mau nyari Hotel yang bagus tuk nanti beristirahat” pikir saya… lah kan memang uang hotelnya harus dihabiskan kalau tidak habis ya harus dikembalikanlah…

Akhirnya jam 18.00 WIB sampe terminal Tegal… saya ngomong sama bu Ros “Bu kita cari hotel yuk, saya pengen berandam di air hangat” … coba apa jawaban bu Ros “kita pulang ajah bu… saya mau pulang saja”… wakwaaaw… gak nyangka ternyata diamnya bu Ros itu artinya TIDAK SETUJU… haduuh..duh..duh… piye iki… kalau membiarkan bu ros pulang sendirian naik bus berarti saya telah mendzalimi teman satu tim.. secara gitu loh bu Ros itu orang Makassar yang belum pernah naik bus umum ekonomi, tengah malam sendirian pula… haduuuh duh duh bu Ros… bu Ros… keluar deh Makassarnya tak mau dibujuk-bujuk tuk nginap di Hotel ….keukeuh… MAU PULANG SAJA SEKARANG JUGA….

Akhirnya dengan badan remuk redam, puanas, badan gatal gak karuan, saya ngalah mencari bus seadanya yang langsung ke Depok. Dengan muka ditekuk plus diwiron, saya nanya ke loket karcis untuk dapat bus yang AC yang secepatnya berangkat sekarang juga, ternyata TIDAK ADA yang langsung ke Depok… adanya bus ekonomi tanpa AC … daripada nunggu di terminal yang menyeramkan akhirnya diputuskan untuk naik bus DEWI SRI ekonomi tanpa AC… wakwaaaw… dengan bismillah akhirnya saya dan bu Ros naik bus seadanya itu… pastinya (saya) dengan rasa marah… dan diammm saja tidak mau ngomong sama bu Ros yang memenangkan pertarungan dengan saya….. hihihi..

DEWI SRI itulah nama bus yang saya dan bu Ros titipkan segala harapan… terutama harapan cepat sampai dengan selamat….

Tetapi apa yang terjadi… ternyata bus DEWI SRI itu tanpa rem… ya betul tanpa rem… sejak “ngageboy” dari terminal Tegal… langsung digeber… tanpa pake rem… alias kecepatan tinggi….terus…. terus… begitu sampai ke Jakarta….

Bisa dibayangkan saya dan bu Ros sepanjang jalan boro-boro bisa tidur, untuk menghela nafas sejenak pun tidak bisa karena sepanjang jalan kita berdua berdebar-debar ngeri sambil komat-kamit,…..maksudnya sih dzikirllah… tapi entahlah yang keluar apa… yang jelas bu Ros sepanjang jalan terus menerus menggerung-gerung ngeri…. Di sela-sela kengerian saya sempat menyalahkan bu Ros… “Nah bu Ros makanya serahkan pada ahlinya untuk memilih moda di P. Jawa ini”… bu ros sepertinya tidak mendengar apa yang saya katakan karena terus menerus bergumam dan menggerung…ngeri dengan gaya sopir bus DEWI SRI yang benar-benar membuang remnya … dan berjalan tanpa kendali….

Bayangkan kami berdua berposisi seperti itu selama perjalanan 8 jam Tegal – Jakarta (dari jam 20.00 malam sampai jam 04.00 pagi).. menggumam, menggerung, berteriak tertahan sambil komat-kamit… perjalanan yang menyeramkan… rasanya nyawa sedang dipermainkan…. Ya ampunn…. Satu kata untuk bus DEWI SRI … hiiiiiii ngeriiiiiiiiiiii…

Akhirnya alhmadulillah sampai Depok bil khusus Cikumpa pas adzan subuh… saya langsung mandi shalat subuh dan tidur… tapi ternyata tidak bisa tidur … ketegangan masih terasa.. yang mengakibatkan sakit kepala menderu-deru…. Rasanya seperti bawa tank di atas kepala…………….

perjalanan moral : ngikutin Bu Rosdiana Bustam yang “impulsive histeris” berdampak sakit kepala, seperti dinaiki tank …… huaahhaaaaa piiiis bu ros…………

2 komentar:

dea alias dey mengatakan...

hihihihi,,iya,,iya,,bukan nyampah... ^^
ga ditambahin mah,,

MINUM HABATUSSAUDA!
**hahahahaha

dea alias dey mengatakan...

makanya,,mah,,,,jangan asal ngartiin diemnya bu ros dun,,hahahay,,,