Sabtu, 11 Oktober 2008

sir-bo

Lelaki Penyayang itu

Sepulang dari shalat iedul fitri saya memperhatikan kebun pisang di pinggir rumah kami yang lintang pukang bekas tebangan tak beraturan … kenapa pohon pisang belum berbuah dan malah ada yang sedang berbunga tiba-tiba dibabat dengan tidak beraturan … dalam hati oooh mungkin mau dibangun…. Karena penasaran saya nanya dengan tetangga sebelah kebun … mau dibangun ya bu??? dan beliau menjawab tidak tahu.

Setelah saya masuk rumah terdengar juga ada orang yang nanya kenapa pohon pisang ditebangin seperti itu ??? lamat-lamat ada yang menjawab “ooh tadi malam anak saya marah” HAAAAH…. Itu toh kenapa tebangannya seperti kena sabetan nenek sihir sambil naik quidditchnya….. hohoho.

Bosir namanya menurut saya sih nama yang cukup mendunia penggalan dari nama bintang film yang cukup terkenal pada tahun 80 han yaitu Bo Derek yang sexseh dan sir ya…. Sir satu sebutan bagi bangsawan Inggris ??? … hanya dibalik saja yang biasanya di depan jadi dibelakang “sir” nya… coba “Sir Bo” ya Bosir… SirBo… Bosir…. SirBo…. Wew…

Sedangkan Toby adalah sebutan untuk kucing jantan yang sering bertandang ke rumah, dan selain si Toby ada beberapa kucing yang suka berseliweran di pinggir rumah dan saya selalu memberi nama pada setiap kucing yang datang dengan nama-nama temannya Dey Hhhhe (hobby berat saya suka men j a i l i dey….hixhix) sudah tentu si dey protes dengan sangat “besi” bagaimana kalau pas temen yang punya nama datang ke rumah berbarengan dengan si kucing yang dinamai sama datang pula… wahhh pasturrr katanya …. Saya jadi mikir …iya juga ya… pas saya di dapur teriak manggil kucing eh yang datang temannya dey… pasti jadi malu karena kalau sedang di dapur …. klik sensor.


Akhirnya saya mengalah, kucing-kucing yang datang ke rumah saya ganti semua namanya yang salah satunya dinamai si Toby itulah… satu-satunya kucing jantan yang benar-benar jantan karena berkat ada dia tikus-tikus berbuntut panjaaaang tidak berani lagi datang ke dalam rumah…. Saya sayang Toby dan setiap pulang dari ladang saya bawa oleh-oleh buatnya… dan sepertinya dia mengerti ada emak-emak yang menyayanginya……….


Hingga suatu malam ada yang mengetuk-ngetuk pagar pinggir tempat cucian di luar rumah sambil memanggil Cing…. Cing….. Cing….. Meong….. Meong….. Meong … sepertinya sambil manjat-manjat pagar pinggir rumah, karena penasaran saya ke luar “ ada apa pak “ kata saya “nyari kucing saya” katanya… “ kucing yang manaaah ” saya sedikit teriak “itu yang warna kuning” lelaki itu juga teriak “sepertinya tadi masuk ke rumah ibu” katanya lagi…. Walah aku bingung di pinggir rumah adanya Toby…. Terus lelaki itu permisi masuk nerobos pintu depan rumah... “ itu dia kucing saya” nunjuk si Toby…. Ya ampyunnn si Toby tuh kucing dia toh dalam hati saya….. ya sudahlah… “ambil saja pak” kata saya…


Saya cerita sama anak saya bahwa si Toby ternyata ada pemiliknya … anak saya komentar “woow pasti orang tersebut orang yang lembut ya mah karena panyayang binatang” yeaaah mungkin kata saya (sedikit kecewa ternyata Toby ada yang ngambil)… dan lelaki panyayang kucing itu adalah pa Bosir ….


Dan kembali ke topik pohon pisang yang bertumbangan seperti kena sabetan golok yang sedang belajar naik quidditch…. … dan tahukah kamu siapakah si penebang pohon pisang karena marah itu ????

Ya ampyun dia adalah pa Bosir….

Jadi pa Bosir itu penyayang binatang tapi tidak penyayang pohon pisang….. Hhhhhhe….


Pesan moral : penyayang binatang belum tentu penyayang pohon pisang…..

1 komentar:

Azka Madihah mengatakan...

kalo di rumah saya, ada tiga kucing yang selalu dateng setelah waktu makan. pagi siang malem. ntar kalo dikasih jatah, abis itu baru pulang. hehehe. tapi di rumah emang ga ada yang niat melihara, jadi biarin aja dah tu kucing2 mondar mandir.